Saham Bumi Resources Kembali ke Tangan Grup Bakrie

Grup Bakrie dan Asia Resources Mineral akhirnya resmi berpisah pada Selasa 25 Maret 2014 setelah melalui proses pemisahan selama satu tahun.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Mar 2014, 20:40 WIB
Sebuah bulldozer sedang bekerja di antara timbunan batubara yang asapnya mengepul (Liputan6.com/ Panji Diksana)

Liputan6.com, Jakarta - Akhirnya proses pemisahan investasi antara grup Bakrie dengan Asia Resource Mineral (ARMS) dapat diselesaikan pada Selasa 25 Maret 2014.

Mengutip dari situs Asia Resource Minerals, Selasa pekan ini, manajemen Asia Resources Minerals mengungkapkan pemisahan transaksi yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Desember 2013 telah selesai dilakukan hari ini.

Manajemen Asia Resource Minerals memberikan 29,2% kepemilikan sahamnya di PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kepada grup Bakrie senilai US$ 501 juta. Dana itu dibayar dengan tunai dan hasil akuisisi saham Asia Resource Mineral milik grup Bakrie sebesar 23,8% kepada Ravenwood Acquisition Limited Company (RACL), perusahaan investasi milik Samin Tan.

"Dengan pemisahan transaksi ini, perusahaan yang dikendalikan oleh Samin Tan kini memiliki 47,6% dari total saham perusahaan," tulis manajemen Asia Resource Minerals.

Chief Executive Officer (CEO) Asia Resource Minerals, Nick von Schirnding menuturkan, pihaknya lega dapat mengumumkan penyelesaian pemisahan investasi ini. Namun pihaknya tidak menyebutkan total dana yang telah disetor grup Bakrie.

"Kami telah berhasil menyelesaikan pemisahan ini dengan proses begitu panjang dan sulit. Kami telah mengatasi berbagai tantangan di sepanjang jalan untuk mencapai hasil yang baik terutama bagi pemegang saham kami. Kami terus fokus sesuai tujuan utama dalam mengubah bisnis," ujar Nick.

Juru Bicara grup Bakrie, Chris Fong mengakui, pihaknya telah menyelesaikan pemisahan transaksi grup Bakrie dengan Asia Resource Minerals.

"Pemisahan investasi sudah selesai. Hubungan dengan ARMS telah selesai. PT Bumi Resources Tbk sekarang dapat mulai membangun kembali asetnya," tutur Chris saat dihubungi Liputan6.com, Selasa pekan ini.

Sementara itu, Direktur Independen Asia Resource Minerals, Nick Salmon mengatakan, penyelesaian pemisahan investasi dengan grup Bakrie dan adanya dana US$ 400 juta merupakan suatu prestasi penting bagi pemegang saham.

Apalagi hal itu mengingat situasi yang sangat sulit bagaimana perusahaan tersebut awalnya diciptrakan dan beroperasi. Dengan pemisahan investasi ini, pihaknya akan memulihkan kembali nilai perusahaan untuk pemegang saham. Selain itu,

Asia Resource Minerals juga akan mengambil tindakan sehubungan dengan Rosan Roeslani terkait sengketa dana yang hilang.

"Kami akan melanjutkan upaya kami untuk memulihkan nilai bagi pemegang saham khususnya mengambil semua tindakan yang tepat sehubungan dengan Rosan Roeslani dengan pihak berwenang di Inggris, Indonesia dan yurisdiksi lainnya yang relevan. Pada saat yang sama kami sepenuhnya bekerja sama dengan peraturan investigasi yang diungkapkan sebelumnya mengenai pembentukan perseroan pada 2010," kata Nick Salmon.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya