Liputan6.com, Winconsin Berpura-pura mengidap penyakit parah ternyata cukup ampuh sebagai kedok para penipu demi mengumpulkan banyak uang. Maklum, para masyarakat tanpa sungkan memberikan donasinya karena alasan iba.
Remaja wanita berusia 19 tahun, Celina R Winchell tampaknya tahu benar bagaimana memanfaatkan empati masyarakat tersebut untuk mencetak uang demi kepentingan pribadinya.
Seperti dikutip dari USA Daily, Selasa (25/3/2014), Winchell berpura-pura mengidap penyakit kanker demi mendapatkan dana sumbangan dari masyarakat. Setelah donasinya terkumpul, dia lalu menggunakan seluruh uang yang terkumpul untuk membeli pizza dan rokok.
Seorang karyawan di sebuah restoran Pizza, Wasau menelepon pihak berwajib setelah beberapa kali melihat Winchell mengambil dana sumbangan dari tempat pengumpulan dana yang sengaja dibuatnya. `Kotak sumbangan` tersebut memang ditujukan untuk pengobatan Winchell yang mengaku terkena kanker.
Karyawan tersebut melapor ke polisi bahwa Winchell tak menggunakan uang itu untuk berobat. Sebaliknya, uang sumbangan tersebut digunakan untuk membeli rokok dan pizza.
Di hadapan polisi, remaja berusia 19 tahun itu mengatakan tak pernah mengaku mengidap kanker. Namun dia berkilah dirinya kemungkinan mengidap kanker.
Winchell yang menjalani sidang di Marathon County Circuit Court membantah dirinya bersalah atas dua tuduhan berupa kebohongan mengidap kanker dan penyalahgunaan uang donasi untuk membeli rokok dan pizza.
Belum lama ini kasus serupa juga terjadi pada seorang ibu asal Colorado, Sandy Nguyen. Dia mengumbar kebohongan dan mengatakan puteranya yang masih berusia 6 tahun diserang kanker demi memperoleh donasi dari masyarakat. Dari berbagai komunitas amal dan sekolah, dia lantas berhasil menggalang dana dan memperoleh uang lebih dari US$ 25 ribu atau Rp 283,9 juta (kurs Rp 11.356/US$). Kini Nguyen juga telah mendekam di penjara karena kebohongannya.
Energi & Tambang