Caleg Bukan Putra Daerah, Krisis di Dapil Tak Teratasi

Persoalan atau krisis bangsa dan rakyat saat ini jauh lebih buruk yang terlihat di permukaan.

oleh Tia Fitriyyah diperbarui 26 Mar 2014, 15:14 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pemilu 2014 akan berlangsung kurang dari 2 minggu lagi. Namun, persoalan atau krisis bangsa dan rakyat saat ini jauh lebih buruk yang terlihat di permukaan.

Aktivis lingkungan Chalid Muhammad mengatakan, para calon legislatif yang saat ini tengah bertarung di daerah pemilihan (dapil) yang tidak berasal dari wilayah krisis, diduga hanya ingin mendulang suara saja. Menurutnya kurang lebih 50% caleg yang tersebar di dapil bukan berasal dari wilayah krisis daerah pemilihannya, tapi kebanyakan berasal dari luar itu.

Misalnya saja Dapil Sumatera Selatan, calegnya saat ini banyak dari luar daerah itu, misalnya Jakarta, Bekasi, Tangerang.

"Caleg-caleg itu berasal atau tinggal bukan dari wilayah krisis sehingga mereka (caleg di dapil-dapil) tidak merasakan krisis itu. Mereka hanya ingin mendulang suara saja," kata Chalid dalam diskusi di Kedai Kopi Deli, Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2014).

Menurut Chalid, hingga saat ini tidak ada capres yang berani membicarakan energi, kedaualatan panggan. Tidak ada satu partai politik pun yang saat ini secara terang-terangan akan menyelesaikan kasus-kasus agraria. "Ini kan kemudian timbul pertanyaan, kenapa tidak ada parpol yg berani. Dugaan kami secara informal ada uang," pungkas Chalid.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya