Liputan6.com, Jakarta Ancaman dan pertumbuhan malware dalam tiga tahun belakangan ini sudah sangat mengkhawatirkan, khususnya bagi para pengguna perangkat mobile berbasis Android. Dalam laporan Threat Report, perusahaan keamanan F-Secure mengungkap bahwa serangan malware mobile yang menyasar Android sudah mencapai 97% pada tahun 2013. Jumlah ini meningkat dari 79% pada tahun sebelumnya.
Sementara di Indonesia, menurut data terkini yang dimiliki oleh pengamat IT dan telekomunikasi Teguh Prasetya, pada Maret 2014 ini saja, ada sekitar 27% dari keseluruhan perangkat mobile di Indonesia yang telah terinfeksi malware. Mayoritas di antaranya diakui memang berjalan di atas sistem operasi Android.
Menyikapi hal tersebut, Teguh berpendapat bahwa permasalahan malware sudah bukan lagi sekedar aksi 'nakal' hacker yang ingin mengeruk keuntungan dari pengguna perangkat mobile, namun sudah menjelma menjadi kejahatan teroganisir yang sangat berbahaya.
"Di Indonesia dalam sehari bisa terjadi 24 kasus kejahatan cyber terkait malware. Terbanyak di Rusia yang bisa mencapai lebih dari 200 kasus dalam sehari. Ini jelas sudah bukan aksi hacker perorangan, sudah menjadi operasi terorganisir yang dilancarkan oleh kelompok-kelompok tertentu," jelas Teguh.
Selain malware, ancaman spam (pesan sampah) diketahui juga meningkat cukup pesat. Berdasarkan data yang dirilis Kaspersky Lab, pada bulan Februari 2014 lalu, jumlah spam pada trafik email tercatat naik 4,2% dibanding Januari dengan nilai rata-rata 69,9%. Pada bulan Februari lalu spam didominasi oleh Trojan yang menginstal dua program berbahaya (malware) ke dalam komputer.
Dari sisi sumber spam, dalam laporan tertulis Selasa (25/3/2014), Kaspersky menyebut bahwa China masih berada di urutan teratas sumber spam terbesar dengan porsi 23%, diikuti Amerika Serikat 19,1% dan Korea Selatan 12,8%.
Tiga sasaran teratas yang paling sering menjadi target pelaku phishing adalah: situs jejaring sosial (27,3%), layanan email (19,34%), dan layanan pembayaran elektronik atau e-pay (16,73%).
Ancaman Malware Sudah Bukan Sekadar Hacker
Di Indonesia, dalam sehari bisa terjadi 24 kasus kejahatan cyber terkait malware.
diperbarui 26 Mar 2014, 18:39 WIBDi Indonesia, dalam sehari bisa terjadi 24 kasus kejahatan cyber terkait malware.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Turis Singapura Maafkan Pelaku Pelecehan di Bandung, Minta Kasus Dihentikan
Selama 2024 14 Anggota Polda Lampung PTDH, Kapolda Tegaskan Komitmen Disiplin
Dapatkan Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Manchester United di Vidio, Kick-off Sebentar Lagi
Ikhtilaf Para Ulama tentang Asal Usul Penamaan Bulan Rajab
Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok, 4 SPPG di Jakarta Siapkan Menu untuk 12.054 Siswa
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Gresik Petrokimia Beri Jakarta Pertamina Enduro Kekalahan Kedua
Pembangunan Irigasi Jadi Tanggung Jawab Pusat, DPR Yakin Target Swasembada Pangan 2027 Terwujud
Akhiri Dominasi Thailand, Vietnam Juara Piala AFF 2024
Seputar Tren Perawatan Kecantikan Polinukleotida, Pengganti Filler dan Botox yang Dianggap Ketinggalan Zaman
Aksi Mahasiswa Bandung: Buka 2025 dengan Luapan Kemarahan ke Pejabat Hedon
Polres Pemalang Pastikan Pengusutan Kasus Penipuan Penerimaan Polri Profesional, Pelaku Ditahan
Exco PSSI Ucap Terima Kasih STY dan Sebut Sang Pelatih Timnas Indonesia sebagai Bagian Sejarah, Sinyal Apa?