Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta mengaku semua biaya pedagang kaki lima (PKL) saat kampanye rapat umum terbuka di Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu 23 Maret 2014 lalu sudah terlunasi.
"Kampanye di GBK kami sudah melakukan pembayaran setelah selesai acara kampanye. Kami selesaikan malamnya di kantor kami," kata Ketua DPD Gerindra DKI H M Taufik dikantor Partai Gerindra DKI Jakarta, Jalan Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2014).
Pembayarannya, kata Taufik, bervariatif harganya. Tetapi yang jelas harganya berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 2 jutaan. Taufik menegaskan total pembayaran yang dikeluarkan Gerindra berjumlah Rp 100 juta.
"Variatif dari Rp 200 ribu sampai Rp 2,2 juta. Total yang dibayarkan Rp 100 juta. Jadi sudah kita selesaikan," ujar Taufik. "Yang tertinggal kurang lebih 7 orang. Kemarin ada 106 orang," imbuh dia.
Pembayaran yang dilakukan kepada kepala asosiasi PKL Gelora Bung Karno disaksikan sejumlah pihak. "Pembayaran juga disaksikan pengurus GBK, pedagang, dan aparat kepolisian," pungkas Taufik.
Sejumlah dagangan asongan diserbu para kader Gerindra saat berkampanye di GBK. Para kader membabi buta usai Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto membebaskan para kader dan simpatisan menikmati dagangan para pedagang kaki lima yang berada di dalam stadion utama. Dia menjanjikan dagangan yang diambil akan dibayar pihak panitia.
Namun setelah ludes, para pedagang berkumpul untuk menagih janji. Mereka pun kecewa lantaran barang dagangan yang dijanjikan dibayar partai, nyatanya tak dibayar sesuai dengan yang dibeli. Akibatnya para pedagang rugi besar.
Baca juga:
Advertisement
Ludes Diserbu Kader Gerindra, Pedagang Kesal Tak Dibayar Penuh