Pramono Edhie Incar Suara Santri dan Pesantren

Ipar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menilai penting peran santri dan pondok pesantren dalam proses pembangunan.

oleh Sugeng Triono diperbarui 26 Mar 2014, 23:42 WIB
Langkah KPK itu didukung 2 peserta Konvesi Capres Partai Demokrat. Alasannya, revisi perlu ditunda bila menghambat pemberantasan korupsi.

Liputan6.com, Jakarta - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo dijadwalkan bertemu ribuan santri di Pondok Pesantren di Pandeglang, Banten, Kamis 27 Maret 2014.

Lawatan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini terkait dengan aktivitas kampanye Partai Demokrat, di mana selain menjadi peserta konvesi, Pramono juga merupakan Anggota Dewan Partai Demokrat.

Dan hal ini pula dilakukan Pramono, lantaran ipar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menilai penting peran santri dan pondok pesantren dalam proses pembangunan.

"Peran penting santri dan pondok pesantren di Indonesia ini telah berlangsung sejak abad 12, semenjak itu ‎Pondok Pesantren bertumbuh kembang di seluruh wilayah Indonesia," ujar Pramono Edhie dalam keterangan persnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (26/3/2014).

"Dengan sekitar 27 ribu pondok pesantren dan 6 juta santri di seluruh Indonesia, pondok pesantren memainkan posisi strategis dalam pembangunan bangsa, khususnya pembangunan karakter bangsa," tambahnya.

Dalam acara yang bertema Malam Cinta Rosul tersebut, Pramono juga berjanji akan menampung aspirasi dan pandangan dari kalangan santri untuk pembangunan Indonesia ke depan.

"Pandangan dan pemikiran kritis para santri akan saya jadikan bahan masukan untuk pembangunan Indonesia ke depan," kata Pramono.

Rencananya, acara tersebut juga akan dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat seperti H Muammar ZA, KH Ahmad Salimul Apip, Ustad Solmed, serta komedian yang juga anggota DPR H Qomar.

(Shinta Sinaga)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya