Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan merekam atau scanning formulir C1 pada Pemilu 2014. Hasil scan tersebut akan dipublikasikan dan memudahkan masyarakat memantau hasil penghitungan suara.
"Apa yang kita ingin lakukan pada tahun 2014 ini adalah melakukan proses rekaman digital terhadap form C1 yang belum pernah dilakukan pada pemilu-pemilu sebelumnya. Hasil rekaman digital itu yang akan kita publikasi," ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik di kantornya, Jakarta, Kamis (27/3/2014).
Husni mengatakan, dengan scan yang dipublikan itu, dokumen KPU akan terjaga keasliannya. KPU juga telah mempublikasikan biodata caleg yang telah di-scan.
"Hasil publikasi yang akan kita targetkan bisa dilakukan seperti kita mempublikasi biodata dari caleg. Setelah di-scan langsung bisa dipublikasi. Jadi originalitas terhadap dokumen itu dapat dilihat oleh siapapun," lanjutnya. "Dari hasil itu kita berharap publik bisa ikut mengawasi proses rekapitulasi yang berjenjang."
Namun kata Husni, sebelum publikasi hasil melalui rekaman digital tersebut, KPU tetap melakukan penghitungan suara secara manual. Setelah semua direkap baru bisa dilakukan publikasi dengan menggunakan server IT KPU.
Formulir model C1 adalah formulir untuk mencatat jalannya pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Di dalamnya dicatat hal-hal menyangkut jumlah pemilih dalam Salinan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk TPS, jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih berdasarkan Salinan DPT untuk TPS, jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilih, dan jumlah pemilih dari TPS lain.
(Shinta Sinaga)
Advertisement
Baca juga:
KPU: IT Hanya Alat Bantu, Bukan Penentu Hasil Pemilu
Hindari Curang, KPU Wajibkan Saksi Parpol Pegang Formulir C1 Asli
