Liputan6.com, Solo - Aktivitas Gunung Merapi kembali mencemaskan warga. Suara letusan disertai kabut dan hujan pasir dari puncak Merapi membuat panik hingga warga berlarian menjauhi gunung itu.
"Warga kaget mendengar letusan di puncak Merapi. Mereka keluar rumah langsung berlarian menjauh dari Merapi," kata Koordinator Radio Komunitas Pasak Merapi, Sukiman kepada Liputan6.com di Solo, Jawa Tengah, Kamis (27/3/2014).
Sukiman menuturkan, setelah bunyi letusan, kemudian terjadi hujan kerikil dan hujan pasir selama 20 menit. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.12 WIB. Namun saat ini kondisi Merapi diperkirakan sudah stabil. Hujan air juga sudah mengguyur kawasan puncaknya.
"Hujan pasir itu kelihatannya mengarah ke sisi selatan dan tenggara dan meliputi 3 kecamatan, Kemalang, Musu, dan Cepogoh. Saat ini warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing."
Petugas Pos Pengawas Gunung Merapi Ahmad Sopari di Selo, Boyolali mengatakan, aktivitas di puncak Merapi kali ini hanya bisa dipantau melalui alat seismograf. Kabut yang terjadi di puncak menyulitkan pemantauan.
"Secara visual hembusan yang terjadi di Gunung Merapi tidak bisa dilihat karena tertutup kabut. Saya hanya bisa melihat adanya embusan dari rekaman seismik dan suara," kata Sopari.
Ia melanjutkan, "Adanya kabut tersebut menyebabkan petugas pos pengawas tidak bisa memantau arah luncuran hembusan." (Yus Ariyanto)
Advertisement