Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang strategi industri bancassurance di Indonesia saat ini cenderung memicu terjadinya kartel atau monopoli pada industri ini.
Deputi Komisioner Pengawas IKNB II OJK Dumoly F Pardede mengungkapkan hal itu terlihat dengan maraknya kerjasama antara perusahaan-perusahaan asuransi dengan perbankan dalam penjualan produknya.
"Banyak sekarang marak di bancassurance. Misalnya, bank X dengan asuransi Y. Asuransi yang lain tidak bisa masuk lagi menjual produk dia dengan bank itu," kata Dumoly di Jakarta, Kamis (27/3/2014).
Sebab itu, Dumoly menghimbau para pelaku industri untuk lebih terbuka dalam hal persaingan, tanpa harus merugikan perusahaan-perusahaan asuransi yang lain.
Menurut Dumoly, jika aktivitas bisnis tersebut tidak fair maka akan berdampak kepada tidak efisiennya industri jasa keuangan Indonesia.
Untuk itu, OJK meminta agar tidak ada kesepakatan ekslusif antara industri jasa keuangan, terutama yang berdampak pada tidak sehatnya aktivitas industri jasa keuangan.
"Kita minta supaya bancassurance itu terbukalah. Yang mau kita bangun kan industri yang besar dan sehat, transparan dan efisien. Kalau ada seperti itu, OJK melirik dan hal itu harus dibenahi", ujar Dumoly.
Ketika disinggung apakah hal ini sudah sampai kepada ranah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Dumoly mengaku hal ini masih bisa dikendalikan OJK sebagai otoritas lembaga keuangan perbankan maupun non perbankan.
Dia mengakui saat ini OJK baru sebatas memberikan himbauan, namun ke depan akan minta arahan dari Dewan Komisioner OJK, kemudian diskusikan dengan para asosiasi industri asuransi. ”Setelah minta arahan baru kita putuskan apakah akan kita buat aturannya,“ terang dia.
Strategi Bisnis Bancassurance RI Berpotensi Picu Monopoli
OJK memandang strategi industri bancassurance di Indonesia saat ini cenderung memicu terjadinya kartel atau monopoli pada industri ini.
diperbarui 27 Mar 2014, 17:17 WIBOJK mengimbau kepada pelaku industri asuransi Indonesia untuk melakukan pembenahan teknologi dan SDM untuk hadapi pasar bebas ASEAN.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
MADAS Nusantara Solid Menangkan Pramono-Rano di Pilkada Jakarta 2024
Dampak Pembaruan Rencana Pemakaman Raja Charles III pada Pangeran William
Dua Wanita Manado Jadi Pelaku Prostitusi Online, Hasilnya untuk Biaya Hidup Bersama 3 Pria
Ustadz Adi Hidayat Bongkar Cara Mudah agar Ibadah Mendapat Ridha Allah
Pemprov Kolaborasi dengan KLH Wujudkan Jakarta Bebas Sampah
Adab Selvi Ananda Ajak Pengasuh Anaknya Makan di Satu Meja Banjir Pujian
KontraS Aceh Kecam Penyebaran Rilis Abal-Abal Catut Nama Lembaganya
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 18 November 2024
Bawaslu Tingkatkan Pengawasan Pelibatan Anak dalam Sisa Waktu Kampanye Pilkada 2024
Jabar Deklarasikan Gerakan Tolak Judol dan Pinjol Ilegal, Beneran Jera ?
Kisah Gus Dur Ajak Ngobrol Hantu untuk Sterilkan Angkernya Istana Negara
BPBD Tangerang Antisipasi Pohon Tumbang Jelang Musim Hujan