Liputan6.com, Jakarta Bulan Mei mendatang, Yogyakarta akan diramaikan oleh para pesilat yang datang dari seluruh dunia. Ya, di kota budaya ini akan diselenggarakan Pencak Malioboro Festival yang ketiga pada tahun ini.
Selama dua tahun terakhir, festival ini digelar oleh komunitas pencak silat yang tergabung dalam Paseduluran Angkringan Silat (PAS) dan Tangtungan Project.
Advertisement
Menyambut Positif Kegiatan Pencak Malioboro Festival (PMF), Sri Sultan Hamengku Buwono X (yang juga menjabat sebagai Gubernur DI Yogyakarta) mengusulkan agar dua tahun kedepan dapat diselenggarakan Jambore Pencak Silat Nusantara di Yogyakarta. “Pencak Silat adalah aktifitas Fisik dan Rohani, menjadi produk bangsa sendiri yang mengandung kearifan lokal. Kita mestinya wajib untuk menjaga dan mengembangkan sehingga kehadiran Pencak Silat untuk bangsanya sendiri di tanah air menjadi sesuatu yang sangat strategis,” kata Sri Sultan Hamengkubuwono X melalui siaran persnya yang diterima oleh Liputan6.com hari ini.
Selain untuk tujuan mempromosikan budaya, kegiatan- kegiatan pencak silat yang diselenggarakan PAS dan Tangtungan Project ini juga bisa mempromosikan pariwisata Yogyakarta. Ribuan pesilat dari berbagai penjuru Indonesia dan luar negeri akan menjadi turis di Yogyakarta selama kurun waktu tersebut dan menambah jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia tahun ini.
Pencak Malioboro Festival III sendiri akan berlangsung selama 3 hari, mulai 30 Mei sampai dengan 1 Juni 2014 dengan mengambil lokasi di Kompleks eks Pasar Ngasem untuk kegiatan festival koreografi, workshop dan pameran, serta lomba foto. Semenara puncak acara akan diadakan pada tanggal 1 Juni malam dengan pawai di sepanjang Malioboro serta Titik Nol Kilometer.
Tahun lalu, lebih dari 5 ribu peserta berpartisipasi dalam Pencak Malioboro Festival. Tahun ini, jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah seiring dengan semakin meluasnya animo akan pencak silat.