Liputan6.com, Jakarta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah berjalan tiga bulan sejak Januari 2014 lalu. Pro dan kontra mewarnai berjalannya program ini. Selain itu berbagai kendala masih juga ditemui di lapangan, namun pihak Badan Penyelanggara Jaminan Sosial Kesehatan optimis tidak akan mengalami gulung tikar.
"Tidak sampai bagkrut, kami yakin BPJS akan berjalan dan akan terus berupaya membantu masyarakat mengurangi masalah kesehatan. Sampai saat ini kami tidak ada sampai kerugian," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris, Jumat (28/4/2014).
Fachmi mengatakan biarpun masih ada kendala yang terjadi, BPJS akan terus melakukan evaluasi dan menjalankan program lebih baik lagi.
Advertisement
"Kendala ada tetapi tidak sampai membuat program ini terhenti di tengah jalan. Semuanya akan dievaluasi terus agar program bisa lebih baik lagi," kata Fachmi.
Menurut Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia, Agung Laksono, BPJS dan semua pihak yang terkait sedang berupaya keras membuat program ini lebih baik lagi.
"Walaupun baru tiga bulan sudah terlihat ada tanggapan positif dari masyarakat. Pro dan kontra itu dijadikan semangat untuk membuat program ini lebih baik lagi," kata Agung.
Agung mengimbau semua pihak yang terkait dengan program ini harus terus melakukan evaluasi. "Evaluasi itu perlu, BPJS sudah baik selalu melakukan hal tersebut satu bulan sekali. Memang ada beberapa yang perlu diperbaiki seperti tarif dan masalah klaim. Itu semua harus dicari kan solusi segera agar program ini tidak rapuh," kata Agung.