Liputan6.com, New York King Digital Entertainment Plc, pembesut game mobile populer Candy Crush Saga resmi melantai di Bursa Saham New York, Amerika Serikat, Rabu 26 Maret kemarin. Harga saham pengembang dan publisher game yang berbasis di London, Inggris itu awalnya disinyalir mampu mencapai angka USD 7 miliar atau sekitar Rp 80 triliun.
Namun sayang, bukannya keuntungan yang diraih, King dilaporkan justru merugi karena sahamnya kurang diminati para pegiat investasi.
Parahnya lagi, harga perlembar saham King merosot drastis dalam tiga hari belakangan, dari USD 22,5 menjadi USD 19,08. King bahkan dilaporkan telah merugi hingga USD 1 miliar.
Mengutip laman Wall Street Journal, King dilaporkan hanya mampu menjual saham sebanyak 15,5 juta lembar pada hari pertama IPO. Jauh dari yang diharapkan dan prediksi banyak pengamat.
Padahal awalnya King diperkirakan akan sukses besar. Mereka sempat mengklaim bakal meraup keuntungan minimal USD 500 juta atau mencapai Rp 5,7 miliar dalam penawaran saham perdana di bursa saham New York. King berencana menggunakan dana dari hasil go public itu sebagai modal pengembangan perusahaan dan akuisisi sejumlah perusahaan yang diincar.
King sendiri mendongkrak popularitasnya dengan game mobile Candy Crush Saga yang sukses mencetak jumlah unduh hingga 500 juta kali sejak dirilis pada pertengahan 2012 lalu. Game puzzle itu juga dinobatkan sebagai game gratis paling banyak diunduh pada 2013.
Kepopuleran Candy Crush Saga kabarnya juga telah mengangkat pendapatan King menjadi USD 1,8 miliar di tahun 2013, dari sekitar USD 64 juta pada tahun 2012.
Melantai di Bursa, Saham Pembesut Candy Crush Tak Laku
King dilaporkan hanya mampu menjual saham sebanyak 15,5 juta lembar pada hari pertama IPO.
diperbarui 28 Mar 2014, 16:17 WIBSebelumnya langkah yang dilakukan King untuk mematenkan kata 'Candy' menuai protes dari banyak pihak, khususnya para pengembang game indie.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Isi Lengkap Pidato Perdana Donald Trump sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat
3 Efek Letusan Gunung Tambora terhadap Dunia
Beda dari Tahun 2017, Pidato Pelantikan Kedua Donald Trump sebagai Presiden AS Lebih Optimistis
Pelantikan Donald Trump 20 Januari 2025: Begini Prediksi Pengamat soal Kebijakan Luar Negeri AS
Inilah Sebab-Sebab Mati Su’ul Khatimah yang Diungkap Habib Jindan, Naudzubillah!
Donald Trump Janji Rebut Kembali Terusan Panama, Kritik Pengaruh China
Resmi Jadi Presiden ke-47 AS, Donald Trump Janji Jadi Pembawa Perdamaian
Donald Trump Kritik Joe Biden di Pidato Perdana Presiden AS, Sebut Tak Mampu Atasi Krisis Sederhana
Momen Paling Menyedihkan bagi Jose Mourinho Selama Menjadi Pelatih
Usai Dipecat, ASN Kemendikti Saintek Bakal Bertemu Titiek Soeharto dan DPR
Roket Starship Meledak Saat Uji Terbang, Ini Penyebabnya
Donald Trump Tak Singgung Soal Gaza di Pidato Perdana sebagai Presiden AS