Kepala Bayi Nafi Jadi Dua Karena Tumor Ganas

Terlihat jelas di kepala bayi ini pembekakan pada wajah sebelah kanan menjadi dua keatas kepala.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 28 Mar 2014, 18:20 WIB
(Foto: Raden AMP)

Liputan6.com, Pontianak Raut muka kusut. Matanya terlihat lelah. Itulah yang terlihat dari wajah ibu bayi malang Mailani (22) ini. Anak keduanya itu diberi nama Muhammad Nafi.

Jenis kelamin laki-laki yang baru berusia 9 hari. Muhammad Nafi merupakan anak pasangan dari Buasin (32) dan Mailani. Bayi malang  itu terserang tumor ganas di bagian kepala yang berkembang dengan cepat.

Terlihat jelas dikepala bayi ini pembekakan pada wajah sebelah kanan menjadi dua keatas kepala.

“Saya bingung harus gimana lagi dengan anak saya ini. Saya hanya bisa pasrah saja,” tutur Mailani saat ditemui Liputan6.com di Rumah Sakit Umum ST Antonius Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (28/3/ 2014).


Ayah sang bayi, Buasin pun merasa bingung dengan semua apa yang dihadapinya itu. Sebab, ia sehari-harinya hanya sebagai petani di Dusun Baru Lestari, RT 008, Desa Satai Lestari, Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, itu tidaklah cukup biaya yang sangat mahal.

“Ya mau gimana lagi. Saya bingung. Pasrah saja,” lirihnya yang terlihat kebingungan itu.

Ia bercerita, perjuangan untuk sang anak kesayangan ini selalu gigih. Betapa tidak, ia datang dari sebuah daerah terpencil dan terisolir dari daerah Dusun Baru Lestari, RT 008, Desa Satai Lestari, Kecamatan Pulau Maya, jauh dari pusat keramaian kota.

“Pertamanya anak saya ini dirawat di rumah sakit di Sukadana Kabupaten Kayong Utara. Lalu dirujuk ke rumah sakit di Kabupaten Ketapang. Dari sana pun sama, mereka tak mampu, dan akhir saya membawa anak saya ini ke rumah sakit umum daerah dr Soedarso Pontianak. dari rumah sakit dr Soedarso Pontianak malah saya tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal,” sesalnya.

“Yang ada  malah dibentak-bentak ketika saya berada di IGD rumah sakit dr Soedarso Pontianak,” sambungnya.

Saat ini, kata dia anaknya di rawat di rumah sakit St Antonius Pontianak guna pemeriksaan lebih lanjut.

 “Mudah-mudahan anak saya cepat sembuh. Saya mengharapkan sumbangan daru semuanya. Ada yang membantu, tapi belum cukup juga. Kalau dari Pemkab Kayong Utara belum ada yang membantu,”  lirihnya berharap.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya