Ahok Ingin Pecat Sekda DKI, Jokowi: Hak Dia Kalau Jadi Gubernur

"Pak Wagub belum sampaikan ke saya mengenai rekomendasi untuk memecat Pak Moko," kata Jokowi.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 29 Mar 2014, 18:04 WIB
Jokowi berhasil ditemui di rumah dinasnya, Jumat (14/03/14) saat akan menghadiri rapat tertutup. Namun, ia meminta pada media untuk tidak diikuti (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Cianjur - Jokowi mengaku tahu Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok marah kepada Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Widyatrmoko karena terhambatnya hibah bus Transjakarta. Jokowi tidak mempermasalahkan kemarahan Ahok.

"Ya nggak apa-apa toh. Kenapa?" kata Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Joko Widodo itu di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014).

Kemarahan Ahok itu terjadi saat terjadi hibah 30 bus dari swasta untuk Transjakarta. Widyatmoko diduga punya andil mempersulit proses hibah tersebut.

Jokowi mengaku tahu alasan Ahok marah hingga 2 kali. Bahkan, ia juga mengetahui rencana Ahok untuk memecat Wiryatmoko dari kursi Sekda apabila menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Pak Wagub belum sampaikan ke saya mengenai rekomendasi untuk memecat Pak Moko. Tapi itu hak dia kalau jadi gubernur," imbuh Jokowi.

Sama dengan Ahok, Jokowi juga ingin prosedur sumbangan bus swasta tidak dipersulit. Oleh karena itu, dia mendukung sikap Ahok karena Jakarta masih kekurangan angkutan umum untuk transportasi warga.

"Kalau bisa digampangin jangan disulit-sulitkan. Bus ditunggu masyarakat, ini ada yang mau nyumbang bus. Berpikirnya simpel saja gitu. Mosok ada orang mau nyumbang bus jadi kerugian negara. Tapi memang aturan banyak ndak jelasnya," jelas Jokowi.

Baca juga:

Ahok: Daripada Menyulitkan, Lebih Baik Nggak Ada Sekda

Marah Hibah Bus Terhambat, Ahok Pukuli Mobil Dinasnya

Pemprov DKI Tak Ubah Perda Penghambat Pengadaan Bus

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya