Liputan6.com, Jakarta Ditemui wartawan usai tampil dan mendapatkan penghargaan dari Indosiar untuk legenda hidup musik dangdut Indonesia, Yusnia mengungkapakan bahwa dirinya masih suka sedih mendengar lirik dangdut yang menyentuh hati.
Pada Jum'at malam (28/3/2014), Yusnia dihadirkan oleh Indosiar guna ikut memeriahkan kontes ajang pencarian bakat dangdut Indonesia. Sang maestro tampil mendendangkan lagu Gubuk Derita yang populer ditahun 1980-an. Lagu tersebut diciptakan oleh Muchtar B, dan diberikan kepada Yusnia.
Advertisement
Bagi Yusnia, musik dangdut sendiri sudah menjadi belahan jiwanya. Yusnia mulai bernyanyi ketika usianya menginjak 13 tahun. "Orangtua memang seniman, jadi bunda suka dangdut dari kecil. Dengarnya juga masih lewat radio," jelas Bunda Yusnia.
Untuk perkembangan dangdut sendiri Yusnia menjabarkan bahwa dangdut masakini telah jauh berbeda dengan dangdut dizamannya. "Kalau dulu dangdut musiknya ya melayu saja. Kalau sekarang kan sudah dibuat koplo, remix dan disco," terang Yusnia distudio lima Indosiar Daan Mogot, Jakarta Barat.
Yusnia juga menginginkan agar penyanyi dangdut masakini menghormati pencipta lagu dangdut tersebut. "Penyanyi harus sopan dengan penampilan, pencipta lagu pasti nggak suka kalau lagunya yang menyentuh hati dinyanyikan dengan goyangan dan dandanan yang seronok," pinta Yusnia.
Yusnia juga berharap, dengan adanya D'Academy dapat membuat gairah musik dangdut tetap hidup. "Yang penting kalau sudah sukses jangan sombong, tidak lupa diri sendiri dan tetap rendah hati," terang Yusnia.