Lembaga Survei Asing, Pemantau Lokal: Mereka Ingin Belajar

Menurut Perludem, lembaga survei asing itu datang hanya untuk belajar.

oleh Oscar Ferri diperbarui 29 Mar 2014, 21:47 WIB
Rapat pleno yang ini diikuti anggota DPR, Bawaslu, parpol, pemantau pemilu, KPUD, dan lembaga-lembaga terkait Pemilu 2014 (Liputan6.com/Danu Baharuddin)

Liputan6.com, Jakarta - Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem) ikut berkomentar mengenai kehadiran lembaga survei asing dalam Pemilu 2014. Menurut Perludem, lembaga survei asing itu datang hanya untuk belajar.

"Mereka pun bukan ingin memantau, tapi ingin belajar," ujar Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraeni di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Sabtu (29/3/2014).

Titi menjelaskan, informasi yang didapatnya mengatakan salah satu lembaga survei asing berasal dari China. "Ada sekitar 15 aktivis perempuan dan akademisi dari China yang ingin melihat Pemilu Indonesia. Jadi mereka ingin jadi visitor [pelancong]," ujar dia.

"Ini baru yang saya dengar soal mekanisme itu. Itu yang saya tanyakan mekanismenya apakah mereka ada kualifikasi lembaga yang mengelola, kalau dari itu akan ada dari IFES (International Foundation for Electoral System), ada mereka-lah," kata dia.

Meski demikian, lanjut Titi, Pemilu 2014 ini ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi negara-negara luar. Terutama mereka yang juga ingin mengembangkan demokrasi di negaranya.

"Pesannya adalah Pemilu 2014 ternyata memang menjadi daya tarik bagi negara-negara tetangga, terutama untuk melihat pemilu kita. Karena mereka lagi mengembangkan demokrasi juga. Terutama dimulai dari desa," pungkas Titi.

Baca juga:

KPU Sebut Lembaga Asing Hanya Sebagai Pelancong
Lembaga Survei dan Pemantau Diingatkan Tak Langgar Aturan
KPU Rilis Lembaga Survei dan Lembaga Pemantau Pemilu 2014

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya