Soal Pembelian Tank Leopard, TNI AD Bantah Kritikan Habibie

TNI AD membantah kritikan mantan Presiden BJ Habibie terkait dengan pembelian tank Leopard dari Jerman oleh pemerintah Indonesia.

oleh Rinaldo diperbarui 30 Mar 2014, 20:50 WIB
Batalyon Kavaleri I Kostrad berlatih baris-berbaris dengan menggunakan Tank Scorpion di Cijantung, Jaktim.

Liputan6.com, Jakarta - TNI Angkatan Darat membantah kritikan mantan Presiden BJ Habibie terkait dengan pembelian tank Leopard dari Jerman oleh pemerintah Indonesia. Menurut TNI AD, tidak benar tank Leopard yang termasuk dalam tank tempur utama (main battle tank atau MBT) adalah tank yang dikhususkan untuk negara yang memiliki padang pasir.

"Dari 20 negara pengguna tank Leopard, hanya 3 negara (15 %) yang memiliki padang pasir. Sedangkan 85% dari negara-negara tersebut tidak memiliki padang pasir," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Andika Perkasa dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Minggu (30/3/2014) malam.

Menurut Andika, saat ini ada 140 negara pengguna MBT diseluruh dunia, dengan 65 jenis MBT yang berbeda. Khusus untuk tank Leopard digunakan oleh 20 negara besar. Mulai dari Australia, Austria, Brasil, Kanada, Cile, Denmark, Finlandia, Jerman, Yunani, Indonesia, Italia, Lebanon, Norwegia, Polandia, Portugal, Singapura, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Turki.

TNI AD juga membantah kritikan Habibie yang mengatakan berat tank Leopard yang mencapai 60 ton tak mampu melintasi medan-medan di Indonesia.

Menurut TNI AD, Sekalipun berat Leopard lebih kurang 60 ton, tekanan jejak pada tanah hanya 0.8 kg/cm2 atau 8.9 ton/m2. Tekanan jejak ini relatif sama dengan tank AMX-13 yang memiliki berat 14.5 ton dan Scorpion dengan berat 8 ton.

"Dengan tekanan jejak 8.9 ton/m2, tank Leopard sangat memenuhi syarat untuk digunakan di jalan kelas 1 dan 2 di Indonesia. Beban terbagi rata tank Leopard juga masih lebih kecil dari jembatan kelas A dan B di Indonesia dengan lebar 6 meter dan panjang 40 meter," terang Andika.

Selain itu, tank Leopard juga mampu bermanuver off road di permukaan berlumpur dan di sungai dengan kedalaman kurang dari 4 meter.

Dari kebutuhan 103 garasi tank Leopard, 82 di antaranya (79.6 %) sudah selesai dibangun di berbagai lokasi penempatan. Sisanya akan diselesaikan tahun 2014 ini.

Penempatan 103 unit tank Leopard TNI AD adalah:

- Batalyon Kavaleri 1 Kostrad, Cijantung (total 41)
* 13 Leopard 2A4.
* 28 Leopard 2 RI.

- Batalyon Kavaleri 8 Kostrad, Pasuruan (total 41)
* 28 Leopard 2A4.
* 13 Leopard 2 RI.

- Pusat Pendidikan Kavaleri, Padalarang (total 4)
* 3 Leopard 2 RI.
* 1 Leopard 2A4.

- Kompi Kavaleri CAMB, Sentul
* 13 Leopard 2 RI.  

- Kompi Kavaleri Pusat Latihan Pertempuran, Baturaja (total 4)
* 4 Leopard 2 RI.

 

Baca Juga:

Habibie Kritik Pembelian Tank Leopard

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya