Liputan6.com, Jakarta - Selain menemukan permasalahan pendataan dalam peneriman kartu Jakarta pintar (KJP), Indonesian Coruption Watch (ICW) juga menemukan fakta, ada oknum sekolah yang meminta uang pungutan dengan kedok biaya administrasi dalam proses pencairan uang program Gubernur Jakarta Joko Widodo ini.
"Rata-rata, pungutannya sekitar Rp 50 ribu," kata aktivis ICW Divisi Monitoring Pelayanan Publik, Febri Hendri, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2014).
Febri menjelaskan, pihaknya menemukan sekitar 5 persen orangtua murid yang sudah terdaftar sebagai penerima dana KJP, tapi belum pernah mendapatkan bantuan dana dari program KJP tersebut.
"Padahal dananya sudah ditransferkan ke rekeningnya, tetapi tidak tahu kalau ia terdaftar sebagai penerima KJP," ucapnya.
Sebelum penetapan KJP, kata Febri, seharunya terlebih dahulu dilakukan uji publik dengan melibatkan pendapat dari masyarakat yang jelas berada dilapangan. "Saya berharap akan ada proses uji publik dahulu sebelum ditentukan siap yang berhak menerima KJP ini," pungkasnya.
ICW melakukaan riset pada 3 Februari-17 Maret 2014. Metode yang digunakan adalah Citizen Report Cards (CRC). Dengan metode CRC, ICW membagi kelompok siswa miskin menjadi dua kelompok, siswa penerima KJP 2013 dan siswa miskin non-penerima KJP.
Pada kelompok pertama, CRC menggunakan metode survei kuantitatif untuk menaksir 3 aspek program, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat guna/manfaat. Sampel kelompok pertama berjumlah 650 siswa yang dipilih secara 2 tahap (two stage random sampling with probability proporsional to size).
Tahap pertama, memilih sekolah secara acak di antara daftar sekolah penerima KJP. Tahap kedua, memilih siswa dari sekolah yang terpilih pada tahap pertama. Margin of error sekitar 4-5% dengan tingkat signiifikansi 95%.
Sampel kedua diperoleh dengan mencari 10 siswa miskin yang belum/tidak menerima KJP secara acak di 35 kelurahan di DKI Jakarta. Kriteria siswa miskin tersebut antara lain orangtua bekerja dengan pendapatan di bawah Rp 2,5 juta per bulan.
Sementara itu, biaya dari riset tersebut mencapai Rp 80 juta yang berasal dari sponsor. Tapi, ICW tak bersedia membeberkan siapa sponsor mereka secara detail. (Rizki Gunawan)
Survei ICW: Urus KJP, Oknum Sekolah Pungut Biaya Rp 50 ribu
Rata-rata oknum sekolah memungut biaya administrasi sebesar Rp 50 ribu.
diperbarui 31 Mar 2014, 18:28 WIBKJP (Antaranews)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Ciri-Ciri Kista: Kenali Gejala dan Penanganannya
Kadiv Propam Sebut Polisi Penembak Siswa di Semarang Sudah Dipatsus
Kandungan Vitamin dalam Lemon, Penuh Nutrisi Bikin Tubuh Sehat
Tren Makeup Viral 3D Teardrop Pakai Lelehan Lem Panas Tuai Kontroversi
Waspadai Aquaplaning Saat Musim Hujan
Sedekah Atas Nama Orangtua yang Telah Meninggal, Apakah Pahalanya Sampai kepada Mereka?
Mengapa Publik Tak Akan Melihat Kate Middleton Kenakan Tiara Kerajaan Tahun Ini?
Fakta Unik Pura Mangkunegaran, Keindahan Arsitektur dan Warisan Budaya di Surakarta
KPU RI Sebut Pilkada 2024 Berjalan Sukses Tanpa Kendala Berarti
Astronom Temukan Planet Termuda, Baru 3 Juta Tahun
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Kamis 28 November 2024
Link Live Streaming Liga Champions Liverpool vs Real Madrid, Sebentar Lagi Tayang di Vidio