Liputan6.com, Jakarta Guna menggenjot penerimaan negara dari sektor pajak, pemerintah dapat mempertimbangkan penerimaan pajak dari para perokok. Hal ini sudah diterapkan di negara lain seperti di Filipina.
"Di Filipina mereka yang merokok dikena pajak yang tinggi, ini jadi pemasukan yang lumayan," ujar Ekonom Asian Development Bank (ADB), Prianto Aji di Hotel Intercontinental Midplaza, Jakarta, Selasa (1/4/2014).
Dia mengatakan, tambahan penerimaan negara melalui pajak ini dapat dimanfaatkan untuk menambah subsidi pada sektor pendidikan atau kesehatan sehingga yang lebih berguna untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia (SDM).
"Sistem perpajakan yang lebih baik ini bisa memperbesar pemasukan bagi negara dan bisa dimanfaatkan pada sektor lain," lanjutnya.
Sementara itu, Deputy Country Director Asian Development Bank (ADB) Edimon Ginting mengatakan, dengan pengenaan pajak yang tinggi pada rokok ini, juga akan mengurangi pengeluaran masyakarat untuk sektor kesehatan.
"Pajak rokok ini kan berkaitan dengan kesehatan, makin murah pajaknya, makin banyak yang merokok. Tapi, biasanya semakin maju sebuah negara, maka makin tinggi pajak rokoknya. Di sisi lain makin mahal pajak makin juga kan membanggakan bagi perokok, karena dianggap mampu bayar pajak yang mahal itu," ujar Edimon.
Kenaikan Pajak Rokok Perlu Jadi Pertimbangan Pemerintah
Ekonom mengusulkan pemerintah mempertimbangkan menaikkan pajak rokok untuk menambah pemasukan negara.
diperbarui 01 Apr 2014, 14:40 WIBPemerintah Provinsi Banten menargetkan 44 ribu wajib pajak dapat menggunakan e-Filling, sistem pelaporan dan pembayaran pajak.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Shadowban di Media Sosial, Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasi
4 Potret Jennie BLACKPINK Pamer Rambut Bondol saat Sesi Pemotretan Majalah, Kece Abis!
Said PDIP Tak Mau Rencana Pertemuan Prabowo dan Megawati Dipandang Transaksional
Resep Gurame Kuah Jahe Antiamis yang Lezat dan Sehat, Bisa Menurunkan Kolesterol
Wall Street Melonjak Usai The Fed Pangkas Suku Bunga
Ikut Seleksi Calon Dewas KPK, Mertua Kiki Saputri Dicecar soal Pernikahan Mewah Anaknya
Kolaborasi Jadi Kunci Wujudkan Ketahanan Beras
Wisata Naik Kano di Lembah Oyo Kedung Jati Yogyakarta Tarifnya Mulai Rp10 Ribu
Hadiri Peringatan Berdirinya RRT, Airlangga Hartarto: Hubungan Indonesia dan Tiongkok Saling Menguntungkan
Bolehkah Muslimah Kenakan Mukena Bermotif, Apa Hukumnya?
Elektabilitas Adalah Apa? Bedanya dengan Kapabilitas dan Popularitas
Bursa Saham Asia Meroket, Indeks Nikkei di Jepang Pimpin Penguatan Usai Wall Street Melesat