Liputan6.com, Jakarta Manajemen PT Bank Negara Indonesia Tbk akan membagikan dividen tahun buku 2013 sebesar 30% dari total laba bersih 2013 sebesar Rp 9 triliun.
Total dividen tahun buku 2013 sekitar Rp 2,7 triliun. Keputusan pembagian dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Selasa (1/4/2014).
Advertisement
Selain itu, sisa laba bersih digunakan untuk cadangan guna mendukung investasi sekitar 11,5%, dan laba ditahan mencapai 58,5% atau senilai Rp 5,29 triliun.
"Dividen akan dibayarkan pada 19 Mei 2014 kepada para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 2 Mei 2014," ungkap Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo di Jakarta, Selasa (1/4/2014).
Berdasarkan Pasal 9 ayat (1) dan (2) Peraturan Menteri BUMN No. PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan Keempat Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang PKBL dan Pasal 74 ayat (2) Undang-Undang Perseroan Terbatas, maka pada RUPS tahun ini Perseroan tidak mengalokasikan laba bersih tahun 2013 untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
Perseroan yang memiliki kode emiten BBNI ini akan membentuk cadangan biaya tahun 2014 untuk program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang besarnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Perseroan.
Selain itu, oleh karena cadangan wajib Perseroan per 31 Desember 2013 sudah mencapai 20% dari modal disetor atau telah memenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas, sehingga untuk tahun 2013 Perseroan tidak mengalokasikan cadangan wajib.
RUPS BNI kali ini juga menetapkan Kiagus Ahmad Badaruddin sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan.
"Pengangkatan anggota Dewan Komisaris tersebut berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku," papar Gatot.