Minat Masyarakat Ber-KB Masih Tinggi

Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) menurun, tapi minat masyarakat dengan KB masih tinggi.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 01 Apr 2014, 18:19 WIB
Petugas BKKBN menunjukkan sejumlah alat kontrasepsi di Jakarta, Selasa (29/12). BKKBN akan merevitalisasi program KB dengan menargetkan penurunan laju pertumbuhan penduduk secara nasional. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dinilai efektif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia. Hanya saja, jumlah pengguna MKJP menurun, sedangkan minat masyarakat untuk ber-KB masih tinggi.

"Beberapa masalah memang cukup mendasar. Seperti MKJP yang menurun, tapi keinginan untuk ber-KB masih tinggi terlebih bagi masyarakat yang tidak terjangkau," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D.,Sp.GK dalam acara High Level Seminar on the ICPD Beyond 2014 Review di Grand Melia, Jakarta, Selasa (1/4/2014)

Menurut Fasli, ada sembilan persen dari orang-orang yang mau ber-KB tapi tidak terjangkau. Andai saja sembilan persen ini dapat terjangkau oleh BKKBN, maka target MDGs 2015 dan RPJMN 2014 akan tercapai.

"Separuh dari sembilan persen itu terjangkau oleh pemerintah. Saya optimistis. Maka target seperti MDGs dan RPJMN ini akan tercapai dengan mudah," kata dia menambahkan.

Lebih lanjut Fasli mengatakan, orang-orang seperti inilah yang harus diafirmasi. Karena, orang-orang itu rentan untuk memastikan hak dan memperoleh layanan kontrasepsi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya