Liputan6.com, Jakarta Remaja asal Stockton on Tees, di timur laut Inggris meninggal dunia setelah pingsan akibat mengalami pendarahan di otak. Menurut sang ibu, remaja bernama Liam Andrews (17) itu menderita kejang setelah bersin enam kali.
"Liam mengalami kejang setelah bersin enam kali berturut-turut. Saya menghubungi ambulans ketika dirinya mulai muntah dan berguling kesakitan. Awalnya saya pikir itu bukan hal serius. Saya menyuruhnya minum paracetamol (pereda demam) tetapi ternyata hal buruk terjadi," kata Suzanne, dikutip Mirror, Rabu (2/4/2014).
Liam pun dilarikan ke ruang gawat darurat University Hospital of North Tees. Dari sana remaja ini pun dirujuk kembali ke James Cook University Hospital di Middlesbrough.
"Liam menjalani operasi untuk menghilangkan pembekuan pada otak. Liam melewati masa kritisnya selama empat hari dengan perawatan intensif namun sayang nyawanya tidak tertolong," kata Suzanne.
Suzane tidak percaya sang anak meninggal akibat hal yang menurutnya sederhana. "Saya tidak terbayangkan sesuatu yang sederhana bisa membunuh seorang anak muda yang sehat. Namun menurut dokter bersin yang keras bisa berisiko kematian bila ada penggumpalan darah atau patah tulang," katanya.