Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menduga telah terjadi politik uang yang dilakukan partai-partai besar. Indikasi itu muncul selama kampanye rapat umum terbuka Pemilu 2014.
"Partai-partai politik dengan sumber pendanaan besar yang terindikasi dari tingginya iklan televisi lah yang kemungkinan besar melakukan itu (politik uang)," kata Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuzy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Indikasi itu, sambungnya, dilandasi dari tidak adanya massa militan dalam setiap kampanye rapat umum terbuka yang dilakukan parpol peserta pemilu. "Pengecekan kami pada kampanye terbuka sejumlah parpol yang cukup banyak dihadiri massa menunjukkan mereka massa bayaran, bukan massa militan," ujar pria yang akrab disapa Rommi itu.
Bila dibandingkan Pemilu 2009, lanjutnya, kampanye terbuka dan maraknya atribut caleg jauh berkurang. Dugaan adanya aliran uang yang menghambat jalannya kampanye pun muncul.
"Yang kami khawatirkan, senyapnya kampanye terbuka mengindikasikan akan maraknya politik uang di beberapa hari menjelang pileg bbrp hari mendatang. Karena caleg yang mendapatkan kursinya dengan 'membeli', dipastikan secara moril tidak akan pernah ingat dan kembali ke konstituennya untuk menghimpun aspirasi," ungkap Rommi.
Oleh karena itu, PPP meminta Bawaslu untuk menyiagakan seluruh aparatnya mengantisipasi dan memproses secara tegas kemungkinan dilakukannya serangan fajar.
Bayar Massa Saat Kampanye, Parpol Besar Dituding Berpolitik Uang
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menduga telah terjadi politik uang yang dilakukan partai-partai besar.
diperbarui 02 Apr 2014, 12:37 WIBPartai Persatuan Pembangunan bertekad kembali menaikan suara pemilih setelah sempat mengalami penurunan pada pemilu tahun 2009.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
PPN Naik Jadi 12% Tahun Depan, Frugal Living Jadi Solusi?
Nasib Tragis Ular Piton Dibakar Hidup-Hidup saat Tersangkut di Mesin, Picu Kemarahan
3 Calon Tampak Bersaing Ketat dalam Hitung Cepat Pilgub Sulut 2024
Dwi Andhika Sebut Kedekatan Chika Jessica dengan Istilah HTS: Hubungan Tanpa Stres
Langkah Nyata Upaya Mencetak Generasi Masa Depan Cerdas Indonesia
Hasil Quick Count Indikator Pilkada Jabar 92%: Acep-Gitalis 10%, Jeje-Ronal 9,22%, Syaikhu-Ilham 20,20%, Dedi-Erwan 60,58%
Alasan G-Dragon Populer dari Generasi ke Generasi, Bukan Cuma soal K-Pop!
Quick Count LSI Denny JA Pilkada Jakarta 98.29%: RIDO 39.18%, Dharma-Kun 10.68%, Pramono-Rano 50.14%
Arti Frugal Living yang Ramai Diperbincangkan Dampak Rencana Kenaikan PPN 12%
Program Makan Bergizi Gratis Bisa Bantu Tingkatkan Kualitas SDM untuk Capai Cita-Cita Jadi Negara Maju
Laporan UNICEF: Jumlah Anak-anak di Haiti yang Direkrut Kelompok Bersenjata Naik 70 Persen
Lakukan Safari di Sejumlah TPS, Cawagub ADT Sempatkan Berdialog Langsung dengan Warga