Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendesak supaya Kementerian Perindustrian serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencari solusi atas maraknya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh mobil murah.
"Mobil murah jangan pakai BBM bersubsidi, karena dia sudah diberikan insentif berbagai macam serta kemudahan. Jangan lagi serbu BBM subsidi," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa di Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Dia mengimbau agar Kemenperin dan Kementerian ESDM membuat aturan teknis terkait spesifikasi mesin mobil murah yang mewajibkan didesain untuk BBM beroktan tinggi.
"Kalau BBM masih oktan 88 (premium) masih belum masuk kategori blue energy, karena selain tidak efisien, tingkat polusi juga tinggi. Sebab di negara tertentu, tingkat polusi sudah baik, sehingga penggunaan premium bukan saja persoalan subsidi tapi lingkungan," tutur Hatta.
Lanjut Hatta, pemerintah harus membuat aturan hukum dan mempersiapkan sanksi jika ada produsen atau pengguna yang melanggar kebijakan tersebut, yakni mengonsumsi BBM subsidi pada mobil murah.
"Sanski bisa tanyakan ke Kemenperin, tapi kalau memang dari awal aturannya sudah beroktan tinggi dan produsen memproduksinya, kita nggak bisa beriksan sanksi. Tapi kalau ada yang gunakan premium pun, kita nggak bisa salahkan perusahaan, makanya harus ada aturan tertentu," tandasnya.
Banjir Insentif, Mobil Murah Dilarang Serbu BBM Bersubsidi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengimbau produsen dan pengguna mobil murah untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi.
diperbarui 02 Apr 2014, 15:16 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun, Ketahui Arti dan Keutamaannya
Selebgram Spek Bidadari Laura Celia Valk Bantah Pacaran dengan Jude Bellingham Bintang Real Madrid
Kasus HIV di Filipina Melonjak 543 Persen, 50 Infeksi Baru Per Hari
Sering Telat Ganti Oli Mesin Mobil, Ini Dampak Buruknya
Masa Depan Virgil van Dijk di Liverpool, Antara Ambisi Juara dan Kebijakan Klub
5 Sejarah Dunia yang Masih Jadi Perdebatan
Pemerintah Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Vanuatu, Beratnya Mencapai 50,5 Ton
Harga Tiket Turun, Penumpang Pesawat Membludak di Libur Nataru
Nikita Willy Juga Jadi Korban Fico Fachriza Senilai Rp28 Juta: Ternyata Saya Ditipu
Indomaret Promo, Panduan Lengkap Promo Akhir Tahun 2024
Profil Heri Gunawan Anggota DPR RI Fraksi Gerindra yang Diperiksa KPK, Pebisnis Ulung yang Punya Rekam Jejak Perjuangkan Isu Ekonomi Rakyat
Kylian Mbappe dapat Julukan Baru di Real Madrid, Maknanya Penuh Penghormatan