Liputan6.com, Jakarta Total impor Indonesia periode Januari-Februari tahun ini mengalami penurunan 6,7% dengan nilai US$ 28.701,5 juta. Penurunan ini dinilai menjadi sinyal positif bagi neraca perdagangan Indonesia.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan penurunan impor migas 7,9% dan non-migas 6,3% cukup signifikan.
"Penurunan impor hasil minyak dan barang konsumsi yang signifikan berkontribusi terhadap surplus perdagangan kita," ujarnya di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2014).
Lutfi menjelaskan, untuk impor sektor non-migas menurun karena ada beberapa instrumen yang jalan, seperti kenaikan PPnBM.
Advertisement
Dengan adanya hal ini, membuat kualitas dari impor Indonesia membaik. "Jadi impor Indonesia setelah pelemahan rupiah dan PPnBM strukturnya membaik," lanjutnya.
Dia memaparkan, selama Februari 2014, impor migas turun 2,6% dari bulan sebelumnya atau turun 5,1% dari bulan yang sama ditahun sebelumnya. Sementara itu, impor non-migas turun 9,1% dari bulan sebelumnta dan turun 11,5% dari bulan yang sama ditahun sebelumnya.
Struktur impor bulan Januari-Februari 2014 masih didominasi oleh impor bahan baku dan penolong mencapai 76,1% dan barang modal sebesar 17,3%.
Impor bahan baku dan penolong mengalami penurunan sebesar 7,6% menjadi US$ 21.848,7 juta. Sementara impor barang modal mencapai US$ 4.968,4 juta atau turun 4,1% dan impor barang konsumsi turun sebesar 2,2%