Resurrection, Ketika yang Mati Pulang ke Rumah

Resurrection mencoba menyatukan genre drama dan sci-fi lewat konflik yang cukup luas.

oleh Feby Ferdian diperbarui 02 Apr 2014, 21:50 WIB
Resurrection mencoba menyatukan genre drama dan sci-fi lewat konflik yang cukup luas.

Liputan6.com, Los Angeles, Amerika Serikat Tak bisa dibayangkan betapa terkejutnya Lucille Langston (Frances Fisher) dan suami ketika petugas imigrasi bernama J. Martin (Omar Epps) tiba-tiba mengetuk pintu rumahnya. Apalagi, tak hanya bertanya mengenai segala hal, petugas tersebut juga membawa pulang anak mereka, Jacob Langston yang tewas tenggelam pada 32 tahun di saat umurnya baru menginjak 8 tahun.

Gawatnya lagi, berbeda dengan Lucille dan suami yang tentu saja sudah menua, kondisi Jacob sama sekali tak berubah dalam usia. Lantas apa gerangan yang sebenarnya terjadi?

Diadaptasi dari novel The Returned karya Jason Mott, serial yang bertajuk Resurrection ini mencoba menyatukan genre drama dan sci-fi lewat konflik yang cukup luas. Tak hanya mengisahkan karakter Jacob, Ressurection juga memasukkan beberapa sosok-sosok baru yang mengalami kejadian aneh seperti halnya keluarga Langston.

Hasilnya, meski belakangan formula sci-fi mulai banyak ditinggalkan, serial garapan Aaron Zelman berhasil memperoleh rating mengagumkan ketika mengawali episodenya. Tak tanggung-tanggung, walaupun baru mendapatkan angka 53% di situs Rotten Tomatoes, Ressurection tercatat ditonton oleh 13,9 juta penonton.

Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan episode pilot serial Agents of S.H.I.E.L.D. yang hanya memperoleh 12,12 juta penonton. Alhasil, jika kedepan perkembangannya semakin membaik, tak menutup kemungkinan kalau serial yang hanya memiliki 6 episode ini bakal mendapatkan perpanjangan cerita.

Hal ini sempat terjadi pada serial lesbian `The Fosters`yang diperpanjang menjadi 21 episode [baca: The Fosters: Kisah Cinta Brandon dan Callie Semakin Menyayat Hati].

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya