Tim Arkeologi Nasional Teliti Peradaban Abad 8 di Semarang

Tim Arkeologi Nasional menggelar serangkaian penelitian di Dusun Ngreco, Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, Rabu (2/4/2014)

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 02 Apr 2014, 19:45 WIB
Arkeolog dari BPPP Jawa Tengah mengukur dan mencatat temuan beberapa benda bersejarah di lokasi penambangan pasir dusun Liyangan, Purbosari, Ngadirejo, Temanggung, Jateng, Kamis (12/11). (Antara)

Liputan6.com, Semarang - Tim Arkeologi Nasional menggelar serangkaian penelitian di Dusun Ngreco, Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, Rabu (2/4/2014). Penelitian ini dilakukan untuk menindaklanjuti observasi setahun lalu, di mana tim tersebut menduga lokasi tersebut merupakan daerah warisan peradaban abad ke-8.

Dalam penelitian lanjutan, ditemukan sisa peradaban purbakala seperti sisa sisa bangunan candi dan petirtaan. Menurut Ketua tim penelitian Agus Setianto, penelitian direncanakan akan berlangsung dalam waktu satu pekan mendatang.

"Tujuannya mencari data-data yang lebih konkret adanya benda-benda purbakala. Sementara dari penelitian hari ini baru ditemukan sisa-sisa strukur candi," kata Agus.

Ditambahkan oleh Agus, penelitian didasarkan adanya prasasti tua bertahun 685 caka atau 760 masehi. Prasasti yang kini disimpan di museum Ronggowarsito Semarang ini diduga menjadi prasati tertua kedua setelah prasasti Canggal Magelang yang bertahun 732 Masehi.

"Ekskavasi mengacu pada toponim dan juga sejarah lisan. Di mana orang-orang tua di dusun Ngreco bercerita bahwa nama Ngreco diambil karena di sana dahulu banyak ditemukan reco (arca) batu," tambah Agus.

Penentuan titik ekskavasi juga dicari yang dekat sumber air, karena di sana biasanya menjadi pusat kegiatan manusia. Agus menambahkan bahwa penelitian ini ada dalam frame theme besar, awal peradaban di Nusantara menjelang masuknya Hindu-Budha.

"Hipotesis kami, peradaban hindu-budha itu masuk melalui pantai. Jadi penelitian ini mencoba mencari kaitan keberadaan pantai utara Jawa, dengan peradaban purba yang ada di pedalaman," jelas Agus.

Dari data sebelumnya, di lokasi ini pernah ditemukan kepingan mata uang logam kuno yang jumlah mencapai ratusan keping. Ekskavasi akan berlangsung hingga tanggal 7 April 2014 mendatang. Agus berharap pada tanggal penutupan nanti, pihaknya sudah mendapatkan data tambahan maupun bukti-bukti peradaban purba.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya