Usung Politik Biaya Rendah, Dino: Masuk Akal...

Dino Patti Djalal mengungkapkan, dirinya terjun ke politik dengan biaya rendah.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 02 Apr 2014, 19:51 WIB
Di hadapan para peserta Debat Capres 2014, Dino Patti Djalal berusaha meyakin jika Nasionalisme Unggul akan mampu mengantar Indonesia menjadi negara maju (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Terjun ke dunia politik apalagi mencalonkan diri sebagai presiden, pasti membutuhkan biaya yang tak sedikit. Sebab calon presiden (capres) pasti akan mengeluarkan dana besar untuk kepentingan kampanyenya.

Soal itu, salah satu capres dari Partai Demokrat Dino Patti Djalal justru mengaku memiliki jurus tersendiri. Ia mengungkapkan, terjun ke politik dengan biaya rendah. Terhitung awal April ini, ia mengaku sisa dana untuk kampanyenya tinggal Rp 1,2 miliar.

Ditanya apakah itu masuk akal? Ini jawabnya.

"Pertama, masih masuk akal mengenai budget yang rendah ini. Agak banyak yang keluar karena banyak turun jalan ke lapangan, untuk iklan, baliho dan billboard," beber Dino saat berbincang dengan Liputan6.com di Gedung SCTV Tower, Senayan, Rabu (2/4/2014).

Mantan Duta Besar RI untuk AS itu menuturkan, dirinya bisa berpolitik tanpa menggunakan politik praktis."Saya merasa dengan dana segitu kita sudah menjadi presence sekarang. Kalo menurut saya ya," jelas Dino.

Meskipun, lanjutnya, kalau survei tetap saja nama Jokowi, Prabowo yang muncul. Dan juga ada beberapa nama capres lain di Demokrat.

"Nama Dino Djalal nggak kelihatan. Tapi ada dampak yang signifikan. Dari kehadiran saya di 'panggung' ini dalam 2 bulan terakhir," urainya.

Dino menuturkan, dirinya tak ada budget untuk melakukan survei-survei. Namun tanpa hal itu, dan berbekal kampanye bersihnya, ia mengaku sudah dikenal masyarakat.

"Saya nggak ada uang untuk survei, saya ngomong dengan Chairul Tandjung, dia bilang "Din saya baca you di mana-mana say good things, maju terus," papar Dino.

Pria kelahiran 1966 itu juga mengaku politik biaya rendah itu bisa terus dilakukannya. Selain transparensi keuangan dalam berpolitik, ia juga mengaku membuka rekeningnya untuk ditelisik pihak KPK.

"Ada indikator politik biaya rendah memang, tetapi bukannya tidak realistis. Justru sampai sekarang masih practicable. Nggak tertutup kemungkinan akan kehabisan 'bensin' sama sekali," jelas dia.

Tapi, sambungnya, Rp 1,2 Miliar sampai akhir April dirasa masih bisa mendanai kampanyenya. "Cukuplah. Harus agak hemat," tuturnya.

Mengusung politik berbiaya rendah itu, Dino pun dengan percaya diri namanya akan diingat orang beberapa tahun mendatang. Apalagi sikap transparensi keuangan dalam kampanye yang dipostingya di situs mikroblogging Twitter.

"Seperti biaya kampanye di Bandung kemarin, Rp 17 juta saya posting di Twitter," ujar dia.

"10 tahun ke depan itu, bisa tuh Dinno Djalal. He has good things, idenya ada dimana-mana. Suaranya di dengar," pungkas Dino berbangga dengan politik biaya rendah yang diusungnya.

Baca Juga:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya