Efek Gempa Chile, Tsunami 20 Cm Hantam Jepang Pagi Ini

Efek gempa Chile 8,2 skala Richter mengirimkan gelombang tsunami kecil di pantai utara Jepang.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 03 Apr 2014, 08:02 WIB
Pantai Jepang. (Thehindu.com)

Liputan6.com, Tokyo - Efek gempa Chile 8,2 skala Richter yang terjadi pada Selasa 2 April 2014 waktu setempat, mengirimkan gelombang tsunami kecil di pantai utara Jepang. Gelombang tersebut terjadi pada Kamis 3 April 2014 pagi.

"Gempa yang berjarak ribuan kilometer jauhnya dari Jepang melintasi Samudera Pasifik di Chile," kata para pejabat seperti dimuat Japan Today, Rabu (3/4/2014).

Badan Meteorologi Jepang mengungkapkan, gelombang tsunami kecil itu setinggi 20 cm. "Terpantau di Kuji, Iwate Prefecture pukul 06.52 waktu setempat," jelas badan itu.

"Tsunami kecil juga terpantau di beberapa daerah lain di Jepang utara," kata kantor berita Jepang, sambil menambahkan bahwa gelombang yang lebih tinggi mungkin melanda Jepang nanti.

Sebelumnya pada hari itu, Jepang telah mengeluarkan pengumuman terkait potensi tsunami efek gempa Chile. Disebutkan gelombang di laut akan mencapai ketinggian hingga 1 meter di atas permukaan laut normal. Diperkriakan menghantam kawasan timur Pantai Pasifik, tetapi tidak menyebabkan kerusakan.

Daerah besar garis pantai yang juga diperkirakan oleh badan perkiraan tsunami juga pernah dilanda gempa dan tsunami pada 2011. Menewaskan lebih dari 18 ribu orang dan memicu kecelakaan nuklir di Fukushima.

Badan Meteorologi setempat sempat memperingatkan orang untuk meninggalkan pantai, tapi mengatakan tidak akan ada kerusakan akibat gelombang tsunami itu.

"Keluar dari air dan tinggalkan pantai segera. Meskipun mungkin ada sedikit perubahan permukaan laut di wilayah pesisir, diperkirakan tidak ada kerusakan tsunami,"  imbau badan tersebut.

Evakuasi

Sementara itu, kedatangan tsunami itu membuat pihak pemerintah meminta warga untuk dievakuasi.

"Pemerintah setempat mengeluarkan imbauan evakuasi lebih dari 22.000 orang yang tinggal di dekat pantai di Prefektur Iwate," demikian ditulis media Jepang NHK.

Tayangan televisi menunjukkan penduduk setempat mengungsi ke tempat penampungan terdekat di Kesennuma, Miyagi Prefecture, di mana lebih dari 1.000 orang tewas dalam tsunami 2011.

Sebelum sirene peringatan tsunami telah bergema saat fajar hingga kawasan Ishinomaki, kota lain yang juga dihantam tsunami besar 3 tahun yang lalu. Layanan perjalanan dengan bus lokal pun dibatalkan.

Pihak berwenang di Jepang dan banyak negara lain beresiko tsunami, umumnya memiliki sistem peringatan dini berkembang dengan baik dan cenderung berhati-hati.

Tayangan televisi sebelumnya menunjukkan pejabat di Kochi, menutup penghalang logam untuk menutup ketinggian gelombang lokal mereka dalam persiapan untuk kemungkinan gelombang tinggi.

Tokyo Electric Power, yang menjalankan Fukushima Daiichi, untuk sementara menghentikan operasi di dekat pantai pada Kamis pagi. Karena kedatangan gelombang tsunami itu. Demikian dikatakan seorang juru bicara perusahaan tersebut.

Di Selandia Baru dan Australia, tenggara dari Indonesia, pihak berwenang mengatakan tidak ada ancaman tsunami kepada kawasan itu. (Muhammad Ali)

Baca Juga:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya