Menkes: Kalau Ada Caleg Jauhi Penderita Kusta, Jangan Dipilih

Menkes Nafsiah Mboi mengatakan stigma mantan penderita kusta harus dihapuskan. Bahkan, bila ada caleg yang menjauhi kusta, jangan dipilih.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 03 Apr 2014, 13:58 WIB
Menkes Nafsiah Mboi mengatakan stigma mantan penderita kusta harus dihapuskan. Bahkan, bila ada caleg yang menjauhi kusta, jangan dipilih.

Liputan6.com, Jakarta Sejak ditandatanginya Seruan Nasional dalam penghapusan stigma dan diskriminasi orang yang pernah menderita kusta (OYPMK), Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan stigma mantan penderita kusta harus dihapuskan. Bahkan, bila ada calon legislatif (caleg) atau pemimpin yang masih menjauhi kusta, Menkes menegaskan tidak usah dipilih.

"Kalau ada pemimpin yang takut atau menjauhi orang kusta jangan dipilih ya. Nggak pantas. Saya menyerukan agar kita bantu dan berdayakan semua orang yang pernah kena kusta," kata Menkes di sela-sela rangkaian acara Hari Kusta Sedunia 2014 di Balai Kartini, Kamis (3/4/2014).

Menurut Menkes, penyakit kusta bukanlah penyakit yang perlu ditakuti. Karena sebenarnya yang menghambat penularan adalah kebersihan.

"Masih banyak yang menganggap penyakit kusta kutukan. Juga masih ada yang masih ngomong kusta ini penyakit turunan. Padahal Tuhan itu tidak ada yang mengutuk hambanya. Tuhan justru memberi petunjuk kebersihan dengan cara memberitahu kebersihan sebagai pencegahan penyakit," jelasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya