Survei Polcomm: JK Paling Cocok Dampingi Jokowi

Survei Polcomm Institute, JK sosok paling pantas mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2014 dengan perolehan 14,9 %, disusul Irman Gusman 11,1 %.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 03 Apr 2014, 17:08 WIB
Dukungan purnawariwan TNI dinilai kurang mendongkrak suara saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Presiden RI ke-10 Jusuf Kalla (JK) dinilai sebagai cawapres yang paling layak mendampingi capres PDIP Joko Widodo atau Jokowi.

Survei Political Comunication (Polcomm) Institute bertajuk 'Potret Elektabilitas Capres-Cawapres dan mencari Sosok Cawapres Ideal' menyebutkan, JK memperoleh suara responden 14,9 % dan dianggap sebagai tokoh yang paling cocok mendampingi Jokowi sebagai cawapres.

"Responden menilai, JK memiliki pengalaman di pemerintahan dan memahami masalah ekonomi dan memiliki respons cepat mengambil keputusan," kata Direktur Polcomm Heri Budianto dalam pemaparan survei di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/4/2014).

Selain JK, salah satu peserta konvensi capres Partai Demokrat, Irman Gusman juga dinilai responden sebagai cawapres yang cocok mendampingi Jokowi. Irman mendapat perolehan suara dari resonden sebesar 11,1 %.

"Irman ini dianggap sebagai tokoh muda, memiliki pengetahuan tentang daerah, tokoh luar Jawa dan peserta konvensi," ujar Heri.

Irman Gusman menggeser rekan tandingnya dalam konvensi partai Demokrat yakni Dahlan Iskan sebagai Cawapres yang pantas mendampingi Jokowi. Saat ini Irman menjabat sebagai anggota DPD RI.

Sementara, posisi ketiga ditempati mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, dengan perolehan 10,3 %. Kemudian disusul Dahlan Iskan dengan perolehan 9,2 %, Priyo Budi Santoso 8,5 %, Hatta Rajasa 3,3 %, Ali Masykur Musa 2,9 %, Ryamizard Ryacudu 1,7 %, Moeldoko 1,7 %, dan Gita Wirjawan 1,7 %.

Survei ini dilakukan menggunakan metode multistage random sampling atau sampel acak bertingkat yang melibatkan 1200 responden. Survei yang dilakukan 19-29 Maret 2014 ini memiliki tingkat kepercayaan  95 % dan margin of error atau tingkat kesalahan 2,9 %. (Yus Ariyanto)

Baca juga:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya