SBY Luncurkan Beasiswa, Pengamat: Itu Pencitraan Politik

Peluncuran beasiswa tersebut tak sepenuhnya dianggap positif karena mendekati Pemilu 2014.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 03 Apr 2014, 19:19 WIB
Kampanye Partai Demokrat yang digelar di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumatera Selatan (Liputan6.com/

Liputan6.com, Jakarta - Presidential Scholarship, program beasiswa prestisius diluncurkan Presiden SBY. Namun, peluncuran beasiswa tersebut tak sepenuhnya dianggap positif karena mendekati Pemilu 2014.

Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai, program yang diluncurkan SBY itu hanya sebagai pencitraan politik jelang pemilu.

"Kalau beasiswa itu dia luncurkan oleh SBY sebagai presiden, dalam situasi bulan politik sekarang ini sangat tidak baik. Itu sama saja pencitraan politik," kata Emrus di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/4/2014).

Emrus berpendapat, peluncuran beasiswa tersebut seharuanya dilakukan pada saat awal massa jabatannya. Menurut Emrus, SBY tidak mencerminkan sebagai negarawan.

"Terkait dengan situasi politik, keputusan semacam itu tidak bisa dilepaskan sebagai upaya menarik simpati masyarakat. Sebaiknya beasiswa itu dihentikan," tukas Emrus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya