Liputan6.com, Jakarta Tak hanya didominasi oleh film-film asal Hong Kong dan Korea Selatan, ajang Asian Film Awards 2014 juga tercatat memasukkan film asal Indonesia bertajuk What They Don’t Talk About When They Talk About Love.
Dibintangi oleh Nicholas Saputra, Ayushita, Karina Salim, Anggun Priambodo, dan Lupita Jennifer, karya sutradara Mouly Surya ini sukses bercokol di kategori Komposer Terbaik. Namun ketika diumumkan, film ini kalah oleh drama martial-art 'The Grandmaster' yang juga menjelma sebagai pemegang piala terbanyak.
Advertisement
Berikut daftar nominasinya:
Run Milkha Run (India) - Ehsaan Noorani, Shankar Mahadevan, dan Loy Mendonsa
The Grandmaster (Hong Kong) - Shigeru Umebayashi dan Nathaniel Mechaly
What They Don’t Talk About When They Talk About Love (Indonesia) - Zeke Khaseli dan Yudhi Arfan
Film What They Don’t Talk About When They Talk About Love berkisah tentang Fitri yang tidak memiliki kemampuan melihat sejak lahir. Ia kemudian berinteraksi dengan seorang pria tuli bernama Edo. Yang dapat direnungkan dari film ini, andai Fitri bisa melihat dan Edo bisa berbicara, keduanya pasti sudah jatuh cinta. Namun demikian, jika hal itu benar-benar terjadi, tak tertutup kemungkinan juga kalau cinta keduanya bakal kandas akibat kehidupan yang terkadang tak seindah mimpi.
Hal itu lantas diperkuat dengan karakter Diana yang diceritakan hanya mampu melihat melalui jarak 2 cm. Ia akhirnya jatuh cinta pada Andhika yang masuk ke sekolah khusus akibat kehilangan indra penghilatannya. Yang tidak Diana ketahui, kalau Andhika masih bisa melihat, bisa jadi dirinya masih bersama dengan mantan kekasihnya, Gadis.
Perlu anda ketahui, meski kalah di ajang Asian Film Awards 2014, film ini adalah satu-satunya film Indonesia yang masuk ke Festival Film Sundance 2013 [baca juga: Kisah IP Man Borong 8 Piala di Asian Film Awards 2014].