Liputan6.com, Serang - Warga Desa Pekarungan, Kota Serang, Banten, berkeluh kesah. Jembatan gantung di Kota Serang, Banten, yang putus pada 21 Januari 2014 lalu, hingga kini belum diperbaiki oleh Pemerintah Kota Serang.
"Masyarakat sini kecewa sekali ya, selalu diberi angin surga. Aktivitasnya terganggu, bahkan ada yang jalan kaki, bahkan ada yang mutar jauh," ucap Wawan Ridwan, Ketua RT 04/RW 02, Desa Pekarungan, Kota Serang saat ditemui di kediamannya, Kamis (3/4/2014).
Wawan menjelaskan banyak warga yang mengeluh karena harus memutar jauh. Sedangkan pihak Pemerintah Kota Serang lambat memperbaiki jembatan tersebut, "Makanya saya menggerakkan pembuatan jembatan darurat ini benar-benar swadaya masyarakat," sambungnya.
Ia pun mempunyai niat, bila besi bekas jembatan gantung tersebut untuk dijual, kemudian hasilnya akan disumbangkan untuk pembangunan masjid di Desa Pekarungan.
"Saya ingin segera diperbaiki jembatannya setelah runtuh itu ya. Tapi ini agak lama, saya sesalkan tentunya," ucap Ei Nurul Khotimah, anggota DPRD Provinsi Banten saat meninjau lokasi jembatan putus.
Nurul pun mengungkapkan bahwa sudah mengultimatum Pemerintah Kota Serang agar perbaikan jembatan tidak asal-asalan, "Jangan pakai barang-barang yang lama, tapi harus sepenuh hatilah. Kalau belum diperbaiki, rencananya kita akan mengundang pihak swasta untuk memperbaiki," lanjut Nurul.
Jembatan gantung ini putus pada 21 Januari 2014 lalu. Jembatan ini menghubungkan dua kampung, yakni Pekarungan dengan Pasar Lama. Jembatan ini putus karena usia yang sudah tua ditambah tidak kuat lagi menahan beban berat karena menumpuknya warga sekitar di jembatan tersebut untuk loncat dari jembatan ke sungai.
Baca juga:
[VIDEO] Jembatan di Serang Putus Ganggu Perekonomian Warga
[VIDEO] Detik-detik Sebelum Jembatan Gantung Banten Terputus
Advertisement