Liputan6.com, Kuala Lumpur- Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim menuding pemerintah negeri jiran sengaja menyembunyikan informasi soal hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370. Dia meminta pemerintah Malaysia untuk membuka semua info yang ada.
Menurut mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia itu, pemerintah seharusnya bisa dengan mudah melacak radar penerbangan MH370. Tapi nyatanya tidak. Alhasil, sejumlah negara luar pun turun tangan.
"Integritas Malaysia dipertaruhkan atas kasus ini. Sangat aneh jika Malaysia tidak bisa melacak," ujar Anwar dalam wawancara dengan Telegraph, yang dimuat News.com.au, Jumat (4/4/2014).
Dia menjelaskan, saat dirinya menjabat sebagai Menteri Keuangan pada 1994, pemerintah Malaysia memasang radar canggih. Jadi seharusnya sangat mudah bagi Malaysia untuk melacak MH370.
"Kita memang tidak punya alat secanggih Amerika Serikat atau Inggris, tapi kita punya peralatan untuk melindungi wilayah sendiri," jelas Anwar.
Anwar menilai, angkatan udara Malaysia seharusnya sigap terhadap hilangnya pesawat yang mengangkut 239 orang tersebut. Namun ternyata tidak atau mungkin ada yang disembunyikan.
"Dalam beberapa menit (setelah pesawat hilang), angkatan udara waspada harusnya waspada atas kemungkinan yang terjadi," tandas Anwar.
Memasuki hari ke-28 pencarian, sebanyak 14 pesawat dan 9 kapal dikerahkan oleh tim gabungan dari 26 negara, terutama Malaysia, China, Amerika Serikat dan Australia.
Joint Agency Coordination Centre (JACC) atau Pusat Kordinasi dari Australia menyatakan, pencarian hari ini akan dilakukan di Samudera Hindia pada titik 1.700 km sebelah barat laut Perth. "Kita akan fokus pada 3 area yang luasnya sekitar 217 kilometer persegi," demikian pernyataan JACC. (Yus)
Baca Juga:
Advertisement
`Rute Sesat` Malaysia Airlines MH370
Perbandingan Malaysia Airlines dengan Adam Air yang Hilang Misterius
Politisi AS: Pesawat MH370 Mendarat di Indonesia dan Jadi `Rudal`
Black Box Tak Bisa Ungkap Misteri `Rute Sesat` MH370?
Baca Juga
