Dino: Kalau Ada Pelanggaran HAM Era SBY, Saya Mau Dengar

Presiden SBY mengklaim tak ada pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat yang terjadi di Indonesia selama 10 tahun kepemimpinannya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 04 Apr 2014, 13:05 WIB
Dino Patti Djalal (Ahmad Romadoni/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklaim tak ada pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat yang terjadi di Indonesia selama 10 tahun kepemimpinannya. Hal itu diamini peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Dino Patti Djalal.

"Benar sekali. Kalau ada, saya mau dengar. Untuk kasus HAM berat yang dilakukan negara memang tidak ada," kata Dino saat menyambangi Pasar Enjo, Jakarta Timur, Jumat (4/4/2014).

Menurut mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat itu, sejauh ini memang tidak ada pelanggaran HAM berat yang dilakukan negara. Tapi pelanggaran HAM yang dilakukan antar-individu masih ada.

"Pelanggaran HAM individu masih ada di mana-mana. Memang benar jangan anggap remeh. Peristiwa Tanjung Priok, Santa Cruz berapa ratus orang yang meninggal. Dulu dianggap biasa saja, padahal itu pelanggaran HAM berat dan itu terakhir. Sudah itu nggak ada lagi tuh," tuturnya.

Namun, lanjut Dino, pemerintah sampai saat ini sudah melakukan berbagai tindakan untuk mengatasi persoalan pelanggaran HAM itu. Bahkan beberapa pelaku sudah ditangkap dan diadili.

"Negara sudah bertindak, pelakunya sudah ditangkap dan diadili dan sudah ada pernyataan pemerintah bahwa siapa pun tidak boleh dibunuh karena kepercayaannya. Nggak boleh ada yang mati karena kepercayaan," pungkas Dino.

(Shinta Sinaga)

Baca juga:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya