Liputan6.com, Perth- Sudah 28 hari berlalu, pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 di Samudera Hindia belum membuahkan hasil yang signifikan. Tim pencari memutuskan untuk melakukan pencarian di bawah laut.
Kepala Pusat Kordinasi Badan Kerjasama (Joint Agency Coordination Centre/JACC) Angus Houston mengatakan, ini merupakan pencarian bawah laut yang 'melawan waktu'. Hal ini lantaran kekuatan baterai untuk memancarkan bunyi ping dari kotak hitam hanya sampai 30 hari setelah kecelakaan.
Pesawat hilang pada 8 Maret 2014 sehingga tim pencari hanya memiliki waktu pencarian demi melacak bunyi ping dari kotak hitam hingga 6 April 2014 lusa. Tinggal 2 hari lagi.
"Waktu kita sekarang sangat mepet. (baterai kotak hitam) Ini akan segera berakhir," ujar Angus, seperti dikutip dari News.com.au, Jumat (4/4/2014).
Pencarian saat ini dilakukan di Samudera Hindia pada titik 1.700 km sebelah barat laut Perth, Australia. Tim memfokuskan pencarian pada 3 area yang luasnya sekitar 217 kilometer persegi. Sebanyak 14 pesawat dan 9 kapal dikerahkan oleh tim gabungan dari 26 negara, terutama Malaysia, China, Amerika Serikat dan Australia.
Angus menjelaskan, 2 kapal mulai melakukan pencarian di bawah permukaan laut untuk mendeteksi bunyi ping dari kotak hitam. Yakni Kapal Angkatan Laut Australia Ocean Shield dan kapal Angkatan Laut Inggris HMS Echo yang dilengkapi alat pendeteksi bunyi ping kotak hitam.
Dalam rapat soal pencarian MH370, Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan, ini mungkin merupakan pencarian paling sulit yang pernah dilakukan. [Baca juga: ]
"Sebuah pesawat besar umumnya mudah ditemukan, tetapi sebuah pesawat besar hilang ke dalam lautan yang tidak dapat diakses merupakan sesuatu yang di luar kelaziman, Anda menghadapi tantangan luar biasa."
Pesawat Malaysia Airlines yang mengangkut 239 orang, hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Pesawat diyakini mengalami kecelakaan di Samudra Hindia bagian selatan, meskipun benda-benda yang berkaitan dengan pesawat sampai saat ini belum ditemukan. (Yus Ariyanto)
Advertisement
Baca Juga:
`Rute Sesat` Malaysia Airlines MH370
Perbandingan Malaysia Airlines dengan Adam Air yang Hilang Misterius
Politisi AS: Pesawat MH370 Mendarat di Indonesia dan Jadi `Rudal`