Lebih Kuat dari Mega, Jokowi Sulit Jadi Boneka

Gubernur DKI Jakarta Jokowi dianggap hanya akan menjadi presiden boneka bila terpilih dalam Pilpres 2014.

oleh Yanuar H diperbarui 04 Apr 2014, 17:10 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Jokowi dianggap hanya akan menjadi presiden boneka bila terpilih dalam Pilpres 2014. Namun, pengamat politik UGM Ari Sujito menilai sosok Jokowi lebih kuat dibandingkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP.

Ia menjelaskan, saat ini Jokowi didukung oleh rakyat yang semakin menguat. Hal inilah yang membuat Jokowi tidak mungkin menjadi bonekanya Megawati.

"Sekarang bahwa Mega dianggap punya bayang-bayang yang cukup kuat, saya yakin ke depan Jokowi lebih kuat dibandingkan Mega. Karena terbukanya dukungan rakyat makin menguat nanti. Ya Megawati sudah 2 kali capres gagal. Jadi nggak mungkin Jokowi jadi boneka. Ke depan justru Jokowi lebih kuat," kata Ari kepada Liputan6.com di Yogyakarta, Jumat (4/4/2014).

Ari menjelaskan 'ketidakbonekaan' Jokowi dari Megawati, bisa dilihat selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Selama menjabat Gubernur, Jokowi tidak pernah dipengaruhi Mega. Ini membuktikan anggapan Jokowi sebagai boneka tidak mempunyai bukti yang kuat.

"Menurut saya, ini pengalaman DKI saja. Selama jadi Gubernur DKI, Jokowi tidak pernah disetir oleh Megawati. Jadi kalau ada tudingan seperti itu, itu tudingan yang nggak punya bukti yang cukup kuat," jelasnya.

Ari menyampaikan kekhawatiran tentang isu 'capres boneka' justru berasal dari golongan Megawati. Mereka khawatir karena dinilai kalah pamor dari Jokowi.

"Justru yang khawatir golongan Mega yang kalah pamor terhadap Jokowi. Jadi nggak ada alasan Jokowi dijadikan boneka Mega. Saya nggak yakin jadi boneka Mega karena Jokowi punya reputasi cukup kuat pengalaman jadi Gubernur," tukas Ari.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya