Anis Matta: `Ora Popo` kalau Presidennya Bukan Wong Solo?

Anis Matta Kampanye Pamungkas di Kandang Banteng. Di Solo, di mana Jokowi berasal.

oleh Fajar Abrori diperbarui 05 Apr 2014, 15:02 WIB
Warga PKS yang hadir dalam Kampanye Akbar di Stadion GBK Jakarta membawa pamflet bergambar Presiden PKS Anis Matta (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Solo - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menutup kampanye terbuka di kandang banteng, Solo, Sabtu (5/4/2014). Kampanye yang bertempat di GOR Manahan ini menghadirkan jurkamnas Presiden PKS, Anis Matta.

Dalam orasinya di depan 5.000-an kader dan simpatisan PKS, Anis melontarkan beberapa sindiran untuk Capres Jokowi. Ia melontarkan sindiran dalam Bahasa Jawa.

"Nek Presidennya dudu wong Jowo masalah ora" (Kalau Presidennya Bukan Orang Jawa ada masalah nggak). Nek Presidene dudu wong Solo, ono masalah ora?  (Kalau Presidennya bukan orang Solo ada masalah nggak). Nek Presidenne dudu Satrio Piningit masalah? (Kalau Presidennya bukan Satrio Piningit ada masalah nggak). Ora popo nek Presidennya bukan Wong Solo?" seru Anis Matta yang langsung disambut seruan "Ora Popo" oleh ribuan simpatisan dan kader.

Lewat orasinya, Anis juga menyatakan perlunya perubahan melalui kebudayaan jika menginginkan menjadi Indonesia yang besar. Menurutnya, dengan jalan kebudayaan maka yang pertama diubah adalah cara berpikir dan kepribadian orang Indonesia.

"Hal penting yang perlu diubah adalah cara berpikir pengkotakan daerah-daerah di Indonesia, seprti Jong Celebes, Jong Java, Jong Sumatra dan daerah lainnya. Tapi kita berkumpul atas nama bangsa Indonesia. Hal itulah yang kita lakukan untuk membuat Indonesia lebih cantik, " kata Anis.

Jika  ingin melakukan perubahan kebudayaan, lanjut Anis, diperlukan pemimpin yang ORI (orang Indonesia), orang yang biasa yang melakukan pekerjaan luar biasa dengan cara-cara yang tidak biasa. "Tapi Anis Matta bukan Wong Jowo. Anis Matta bukan Satrio Piningit, " selorohnya yang disambut tepuk tangan simpatisan.

Anis  mengaku tetap optimis dengan perolehan yang didapatnya dalam Pemilu legislatif. PKS tetap menargetkan perolehan tiga besar Pemilu legislatif. Bahkan ia juga menargetkan kursi lebih banyak dari Dapil Jawa Tengah yang sering dikenal sebagai kandang abang (PDIP). "Kita tetap optimis meraih posisi tiga besar dalam pemilu ini," harapnya.

Acara kampanye PKS di GOR Manahan Solo itu diakhiri dengan simulasi pencoblosan yang dilakukan oleh salah satu tokoh pewayangan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya