Lebih Diidolakan Jadi Cawapres, Mahfud MD Tetap Kampanye Capres

Mahfud akan tetap optimis dalam melakukan pencapresan kendati dalam berpolitik ia tidak menggunakan biaya yang terlalu besar.

oleh Widji Ananta diperbarui 05 Apr 2014, 21:02 WIB
Ketua MK Mahfud MD (kanan) menyampaikan paparan refleksi akhir tahun di Gedung MK, Jakarta, Selasa (29/12). (Antara)

Liputan6.com, Jakarta Melihat suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam pemilu 2014 yang diprediksi tidak akan meledak, nama Mahfud MD (capres PKB) lebih diidolakan sebagai calon wakil presiden atau cawapres. Namun, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menegaskan akan terus maju dalam pencapresan.

"Politik itu harus realistis. Penilaian pakar itu realistis. Pakar yang bilang itu. Saya lihat PKB itu realitas. Saya kampanye jadi Capres. Nanti setelah pemilu jadi apa lihat nanti. Saya tentu terus menyiapkan diri maju di pencapresan," kata Mahfud MD setelah peluncuran bukunya di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu (5/4/2014).

Ia melanjutkan, akan tetap optimis dalam melakukan pencapresan kendati dalam berpolitik ia tidak menggunakan biaya yang terlalu besar. Hal itu, kata Mahfud, yang akan ditawarkannya kepada masyarakat adalah sebuah ide politik.

"Saya disarankan tidak memakai biaya mahal. Saya kerja politik tidak perlu uang terlalu banyak. Saya mau tawarkan ide. Berpolitik ide ya oke, transaksi politik ada koridor yg tidak boleh saya lampaui," lanjutnya.

Menurutnya, dengan lengkapnya sumber daya yang ada di Indonesia, pemimpin Indonesia hendaknya harus membentuk sebuah tim yang sangat perlu mengurusi sistem birokrasi. Karena, kata dia, hal itulah yang menjadi kekurangan Indonesia.

"Setiap capres punya program sendri. Program pembangunan ekonomi, infrastruktur sudah ada ahli-ahlinya. Itu harus dikawal oleh hukum. Sektor di Indonesia sudah baik, tetapi birokrasi rusak. Perlu ada pengawal birokrasi. Itu hukum harus kawal," tukas Mahfud. (Tanti Yulianingsih)

Baca juga:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya