Perbatasan RI-Papua Nugini Ditutup, Warga Pilih Jalur Laut

24 Warga negara Papua Nugini terpaksa harus melewati jalur laut.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Apr 2014, 22:30 WIB
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua. (Katharina Janur/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jayapura - 24 Warga negara Papua Nugini (PNG), Minggu (6/4/2014), terpaksa harus melewati jalur laut. Sebab, pagar di perbatasan RI-PNG ditutup sejak kemarin atau Sabtu 5 April 2014.

Kepala Imigrasi Jayapura Gardu Tampubolon di Jayapura, Minggu mengatakan, dari 24 warga PNG itu hanya 2 yang memiliki paspor. Sedangkan sisanya menggunakan kartu lintas batas.

Puluhan warga PNG itu, menurut Tampubolon, diantarkan oleh Konsul PNG di Jayapura Jack Aria hingga memasuki perairan PNG.

Dia mengatakan, sejak ditutupnya pagar perbatasan akibat tembak-menembak antara aparat keamanan dengan kelompok bersenjata di Skouw, seluruh pegawai imigrasi sudah ditarik dan pelayanan dialihkan ke Hamadi.

Tampubolon menegaskan, transportasi yang digunakan tidak lagi melalui jalan darat, tapi laut. Padahal, lewat jalan darat hanya membutuhkan 45 menit, sedangkan lewat laut sekitar 3 jam lebih karena tergantung cuaca. (Ant)

Baca juga:

Pasca-penembakan, Perbatasan RI-Papua Nugini Akan Dibenahi
Anggota Kodim Jayapura Korban Baku Tembak Masih Dirawat
Perbatasan Papua-Papua Nugini Masih Siaga

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya