Liputan6.com, Jakarta PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), yang merupakan anak perusahaan PT Pelindo II terus mengembangkan terminal ekspor-impor kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Salah satu yang dilakukan yaitu dengan menambah area terminal yang saat ini seluas 23 hektar (ha) dan ditargetkan menjadi 62,5 ha pada 2018.
Advertisement
Direktur Utama PT IKT, Armen Amir mengatakan, terminal ekspor-impor kendaraan ini merupakan terminal bagi kendaraan pertama dan terbesar Indonesia yang memiliki fungsi penting karena sebagai salah satu penggerak perdagangan sektor otomotif di Indonesia.
"Terminal ini khusus melayani jasa kepelabuhan pada bidang bongkar muat kendaraan, alat berat dan suku cadang," ujar Armen di Kantor PT Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (7/4/2014).
Dia mengatakan, jika dulu terminal bagi perdagangan kendaraan semacam ini tidak ada yang permanen, namun atas permintaan industri otomotif Jepang agar mempermudah ekspor-impor kendaraan di Indonesia yang meningkat pesat. Terminal itu akan mulai dioperasikan pada 2017. Pengembangan luas area terminal akan rencananya akan dimulai pada 2015 dari 23 ha menjadi 28 hektar (ha).
"Pada 2016 pengembangan akan jadi 43,5 ha, pada 2017 ditambah 3 ha yang dibangun jadi assembly area, sehingga luasnya jadi 46,5 ha. Sedang 2018 akan dibangun port stock sehingga luas totalnya jadi 62,5 ha," jelasnya.
Dengan demikian, Indonesia akan memiliki terminal pelabuhan kendaraan terbesar ke 5 di dunia setelah terminal yang dimiliki Belgia, Prancis, Jerman, Slovenia dan mengungguli Belanda dan Jepang.
"Jadi ke depan ada 3 terminal yaitu domestik, internasional dan transit. Saat ini produsen otomotif yang sudah melakukan kegiatan ekspor seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan dan Chevrolet," tandasnya.