Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Pajak menyebutkan negara telah mengalami kerugian sekitar Rp 1,5 triliun dari penerbitan faktur pajak fiktif.
Terungkapnya kasus dalang penerbit faktur pajak fiktif oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada 3 April 2014, memperdalam kerugian negara dari sektor pajak.
"Sejak tahun 2008 sudah terjadi ratusan kasus dengan kerugian Rp 1,5 triliun," kata Direktur Intelijen dan Penyidikan Direktorat Jenderal Pajak, Yuli Kristiono, Senin (7/4/2014).
Ia menjelaskan, kejahatan terkait dengan faktur palsu beragam modus. Lanjut dia, ada pelaku yang menggunakan perusahaan fiktif. Selain itu, ada pula dengan memanfaatkan perusahaan yang sudah ada untuk mengedarkan faktur palsu.
Hal ini dibenarkan oleh Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas DJP, Kismantoro Petrus. Menurut Kismantoro, ada pula penipuan dengan perusahaan yang sudah ada, namun tanpa sepengetahuan perusahaan tersebut.
"Bisa juga menggunakan perusahaan yang sudah ada, tapi direkturnya palsu, tidak yang sebenarnya, KTP palsu dan sebenarnya," tambah dia.
Untuk mencegah masalah seperti ini, Kismantoro berkata telah berupaya mengantisipasi melalui penghapusan pengusaha kena pajak (PKP) bagi pengusaha yang tidak bisa lagi melanjutkan usahanya. Hal itu telah sudah dilakukan sejak 2010.
Negara Kecolongan Rp 1,5 Triliun Akibat Faktur Pajak Palsu
Direktorat Jenderal Pajak mengalami kerugian sekitar Rp 1,5 triliun dari penerbitan faktur pajak fiktif periode 2008 hingga kini.
diperbarui 07 Apr 2014, 15:45 WIBPemerintah Provinsi Banten menargetkan 44 ribu wajib pajak dapat menggunakan e-Filling, sistem pelaporan dan pembayaran pajak.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Maruti Suzuki Bersiap Luncurkan e Vitara di Bharat Mobility Expo 2025
Aktivitas Seru untuk Liburan Akhir Tahun, Staycation hingga Kulineran
4 Pekerjaan Sampingan dari Rumah, Bisa Hasilkan Rp 4 Juta dalam 30 Menit
3 Resep Bumbu Marinasi Daging Grill untuk Bakaran di Malam Tahun Baru
Kepemilikan Kripto di Korea Selatan Melonjak Tajam, Ada Apa?
Emiten Batu Bara Prajogo Pangestu Dapat Pinjaman Rp 2,42 Triliun dari Bank BUMN, Buat Apa?
29 Desember 1610: Bangsawan Hungaria Elizabeth Bathory Ditangkap atas Pembunuhan 300 Wanita
Hasil Liga Italia: Inter Milan Cukur Cagliari, Atalanta Imbang dengan Lazio
Alih-Alih Merayakan Tahun Baru, Ustadz Adi Hidayat Sarankan Ini untuk Muslim, Simak Baik-Baik
Hasto Punya Video Pejabat Negara Terlibat Korupsi, Istana: Kalau Ada Disampaikan Saja
Kata Prabowo soal Banyak Kritik Kenaikan PPN 12 Persen
Liburan Natal dan Tahun Baru di Ambon, Pantai Natsepa Bisa Jadi Pilihan