Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meminta pengelola pelabuhan lebih memaksimalkan fasilitas infrastruktur yang melayani perdagangan ekspor-impor barang terutama sektor otomotif melalui pelabuhan.
"Saya minta pelabuhan disiapkan tidak boleh berhenti karena ekspor otomotif kita akan menjadi primadona ke depan," ujar dia di sela peninjauan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (7/4/2014).
Pasalnya, Lutfi memperkirakan ekspor otomotif Indonesia akan mengalami peningkatan hingga 2 kali lipat pada 2017.
"Kalau sekarang ini ekspornya US$ 4,5 miliar, mungkin di 2017 bisa double di hari ini jadi US$ 9 miliar," lanjutnya.
Dia mengatakan, peningkatan ekspor ini sangat mungkin terjadi jika melihat peningkatan produksi para produsen otomotif di Indonesia.
Advertisement
"Toyota double capacity, Daihatsu triple capacity, Honda double capacity artinya ini tinggi sekali. Jadi ini kan sudah 5% dari total ekspor kita hanya dari otomotif," tutur dia.
Selain itu, Lutfi juga mengungkapkan sejak krisis ekonomi yang melanda, saat ini perekonomian Indonesia seperti bangun dari tidur hingga mampu menempati nomor 16 perekonomian terbesar di dunia, yang salah satunya didorong dari sektor otomotif.
"Pertumbuhan ekspor otomotif Indonesia itu akan tumbuh jauh lebih kencang dari yang telah disiapkan. Bayangkan hari ini aja sudah penuh sekali kapasitas (terminal ekspor-impor kendaraan Pelabuhan Tanjung Priok)," jelasnya.
Oleh sebab itu, Lutfi meminta agar proyek pengembangan dan perbaikan infrastruktur pelabuhan ini harus menjadi prioritas agar perdagangan baik antar negara maupun antar pulau di Indonesia bisa berjalan dengan baik.
"Bandara kita (Bandara Soekarno-Hatt) sekarang menjadi nomor 8 terbesar di dunia dengan melayani 60 juta orang per tahun. Maka Pelabuhan akan menjadi target berikutnya," tandas Lutfi.
Baca Juga