Liputan6.com, Jakarta Mudahnya kita terpapar polusi udara dan asap rokok, membuat kita, orang-orang kota juga berisiko menderita gangguan pernapasan.
Meski begitu, beragam cara dapat dilakukan agar paparan zat berbahaya bisa dikurangi, seperti diungkapkan Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Persahabatan, dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K).
Advertisement
1. Gunakan masker
Ketika akan melakukan aktivitas di luar ruangan, dianjurkan menggunakan masker. Dengan menggunakan masker, secara tidak langsung mengurangi filtrasi polusi yang akan masuk ke dalam pernapasan.
Namun, ada baiknya membeli masker yang ada di apotek. Karena, masker yang dijual memiliki kemampuan filtrasi lebih besar, ketimbang masker yang dijual bebas di tempat umum.
"Salah satu contohnya adalah masker N95 dan masker R99. Itu artinya, dia mampu memfiltrasi 95 sampai 99 persen polusi yang akan masuk ke dalam paru-paru kita," kata dia dalam acara 'Peluncuran Program Combi Hope Edukasi Gaya Hidup Sehat Bagi Generasi Muda' di Auditorium Labschool Kebayoran, Jakarta, ditulis Selasa (8/4/2014)
2. Pergi sebelum pukul 08:00 WIB
'Pergi sebelum melihat matari dan pulang tidak melihat matari' tampaknya cocok untuk menggambarkan sebuah situasi di mana Anda dapat menghindari paparan polusi udara.
Bila biasanya Anda berangkat ke kantor sekitar pukul 08:00 WIB, ada baiknya untuk mengubah waktu keberangkatan menjadi pukul 06:30 WIB atau 07:00 WIB. Karena, biasanya polusi baru dimulai pada pukul 08:00 WIB dan paling tinggi pada pukul 10:00 WIB.
"Semakin sore, kendaraan yang keluar akan semakin banyak. Dengan begitu, semakin banyak juga polusinya," kata Agus menjelaskan.
3. Piknik seminggu sekali
Untuk mengjaga kesehatan paru-paru, Agus menyarankan agar Anda menyempatkan diri melakukan piknik ke daerah yang masih asri dan banyak pepohonannya.
Selain menyehatkan mata, dengan melakukan piknik ke tempat itu, akan membuat Anda menghirup udara segar, yang tidak Anda dapatkan ketika di kota.