Istri Brimob Mengamuk, Pelaku Terancam 20 Tahun Bui

"Dunia akhirat saya tidak terima. Saya tidak akan memaafkan kamu," teriak Wiwiet Sunaryani

oleh Edward Panggabean diperbarui 07 Apr 2014, 19:13 WIB
Petugas tampak memeriksa keabsahan dokumen yang dimiliki oleh supir Metromini (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Keluarga anggota Brimob Brigadir Syarif Mappa atau korban pembunuhan di atas Metromini 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang tak sanggup menahan amarah saat melihat pelaku hadir di persidangan perdana. Kasus tersebut digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/4/2014).

Tak hanya melontarkan caci-maki, sambil berteriak Wiwiet Sunaryani atau istri korban ini juga bersumpah tidak akan pernah memaafkan pelaku penusuk suaminya yang duduk di kursi terdakwa, Mustakin alias Akim.

"Dunia akhirat saya tidak terima. Saya tidak akan memaafkan kamu," teriak Wiwiet Sunaryani dalam ruang persidangan yang juga dijaga ketat aparat keamanan.

Bukan hanya kepada pelaku, pengacara Akim juga menjadi sasaran teriakan Wiwiet yang mengaku hingga kini terus mengingat luka tusuk yang menyebabkan suaminya wafat. "Ngapain kamu bela pembunuh," teriak Wiwiet sambil menunjuk ke arah pengacara pelaku.

Pada perkara ini, Jaksa Penuntut Umum mendakwa Akim dengan Pasal 338 KUHP subsider 351 ayat 3 KUHP tentang pembunuhan. Akim yang sehari-hari bekerja sebagai kondektur metromini ini terancam hukuman 20 tahun penjara.

Menurut Jaksa, Akim terbukti membunuh Brigadir Syarif Mappa di atas metromini 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang. Kejadian itu terjadi di Jalan Raya Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada 27 Oktober 2013. Syarif yang meerupakan anggota Brimob Kedung Halang ini ditusuk karena sebelumnya sempat bersitegang Akim.

Sebelumnya, menurut Kepala Unit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Aris Supriyono, kejadian ini bermula ketika pelaku meminta penumpang untuk turun dari bus yang ditumpangi korban, karena bus itu tak sampai di terminal Pasar Minggu. Pelaku pun mengusir para penumpang dengan kata-kata kasar, termasuk kepada Syarif.

"Udah turun-turun. Pasar Minggu udah lewat, turun sana!" kata Aris.

Mendengar ucapan kasar dari pelaku, Syarif tidak terima dan menegur Akim. "Kok kamu kasar begitu sama saya. Sopir kamu saja tidak kasar," kata Syarif ke Akim.

Tak terima ditegur korban, Akim langsung mengeluarkan pisau dari balik bajunya. Syarif saat itu sempat mencoba menyelamatkan diri dari sabetan pisau pelaku. Nahas, pelaku yang terus menyerang akhirnya berhasil menusukkan pisau yang digenggamnya ke tubuh Syarif. Anggota Brimob itu pun langsung tersungkur di atas metromini bersimbah darah.

Baca Juga:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya