Pemerintah Evaluasi Kelanjutan Komersialisasi Bandara Halim

Pemerintah belum dapat memastikan maskapai lain seperti Garuda Indonesia dan Air Asia akan tetap melanjutkan penerbangan dari bandara Halim.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Apr 2014, 11:32 WIB
Mulai 10 Januari 2014 kesibukan karyawan PT Angkasa Pura yang berdinas di Bandara Halim Perdanakusuma akan bertambah seiring diresmikannya kembali penerbangan komersil berjadwal (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah).

Liputan6.com, Jakarta Setelah maskapai Citilink yang mengawali penerbangan komersial dari Bandara Halim Perdanakusuma pada Januari 2014, hingga saat ini belum ada maskapai yang menyusul untuk melakukan penerbangan komersial dari dan menuju bandara tersebut.

Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengatakan, saat ini pihak Kementerian Perhubungan dan pengelola Bandara Soekarno-Hatta tengah melakukan pengkajian soal slot penerbangan di bandara tersebut.

"Itu masih dalam tahap evaluasi. Kami lihat nanti hasil evaluasi seperti apa, kalau misalnya peningkatan kapasitas di Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta) sudah memadai, urgensinya dapat kami turunkan yang ke Halim," ujar Bambang, saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Selasa, (8/9/2014).

Bambang menjelaskan, ada rencana penambahan slot penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta pada 15 Juni 2014 dari hanya 64 slot per hari akan ditambah menjadi 72 slot penerbangan per hari. "Diharapkan dengan 72 pergerakan itu kongensinya berkurang," lanjutnya.

Dia menuturkan, pertimbangan utama Bandara Halim Perdanakusuma dioperasikan sebagai bandara komersial berjadwal karena faktor kongesti (penumpukan) di Bandara Soekarno-Hatta.

"Kan dioperasikan karena kongesti di Cengkareng, jadi sebagian kami pindahkan. Kalau Soekarno-Hatta sudah mampu menangani kongesti itu tentu urgensi untuk pindah ke halim berkurang," kata Bambang.

Namun Bambang mengaku belum bisa memastikan apakah maskapai lain seperti Garuda Indonesia dan Air Asia akan tetap melakukan melakukan penerbangan dari Bandara Halim Perdana Kusuma atau tidak. "Kami belum tahu, itu nanti bagian dari evaluasi," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya