Liputan6.com, Jakarta Sumatera Utara hingga saat ini masih mengalami defisit listrik sehingga mengakibatkan sebagian warganya sering mengalami pemadaman listrik.
Untuk mengatasi hal itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku akan membuat 'Jalan Tol' untuk penyaluran listrik dari Sumatera Selatan yang kaya akan sumber listrik menuju Sumatera Utara.
Untuk mempercepat pembangunan transmisi listrik kapasitas tinggi tersbut Dahlan akan turun tangan langsung untuk terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat. Di tahap pertama, semalam Dahlan telah membahas gagasannya itu dengan Walikota Pekanbaru, Firdaus.
"Para Gubernur, Bupati dan Walikota sangat mendukung ide ini. Dalam diskusi yang singkat mereka sangat respon dan pertemuan seperti ini akan dilaksanakan setiap dua bulan ke depan, di provinsi yang berbeda," ungkap Kepala Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi, Selasa (8/4/2014).
Faisal menambahkan, serius dan antusiasnya para pejabat di Pekanbaru tersebut dibuktikan dengan panjangnya jalannya pertemuan dari dimulai pukul 19.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 01.00 WIB.
Sementara itu, di kesempatan yang berbeda, Dahlan Iskan dalam rapat dengan para pemimpin di wilayah Pekanbaru tersebut mengimbau untuk tetap konsisten dan terus mendukung rencana pembangunan transmisi itu.
"Setelah pertemuan malam ini, maka kami memiliki keyakinan bahwa proyek ini harus jalan," tegas Dahlan.
Tidak hanya itu, walikota Pekanbaru, Firdaus memandang ide yang akan digarap keroyokan oleh perusahaan BUMN karya ini dinilainya merupakan salah satu ide yang cemerlang.
Untuk itu, Firdaus siap mendukung baik dalam bentuk pengawalan maupun dana. "Kalau tidak begini maka krisis listrik di Sumatera tidak akan tercapai. Kami siap mendukung dalam bentuk apapun termasuk dana, yang tentu sesuai kemampuan kuangan daerah," kata dia.
Kementerian BUMN berencana membangun infrastruktur lebih cepat dan canggih untuk mengatasi penyebaran listrik yang kurang merata di Sumatera. Salah satu cara dilakukan dengan membangun sistem transmisi 500 KV.
Menurut Dahlan, sistem ini lebih modern. Hal itu mengingat selama ini pembangunan infrastruktur pendistribusian listrik di Sumatra masih menggunakan sistem transmisi 275 KV.
Dahlan menambahkan, sistem tersebut diharapkan mampu menyalurkan tenaga listrik mencapai 2.000 mega watt (MW).
Proyek ini diperkirakan membutuhkan dana Rp 60 triliun. Pembangunan proyek sistem transmisi ini diharapkan mulai pada 2014, dengan waktu pengerjaaan sekitar 2,5 tahun.
Untuk merealisasikan hal tersebut, Dahlan telah mengumpulkan direksi PLN dan direksi BUMN Karya pada pagi ini untuk bersinergi dalam membangun transmisi tersebut.
Proyek tersebut akan dikerjakan PLN bekerja sama dengan PT Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, dan PT PP (Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya. Masing-masing perusahaan mendapatkan jatah mengerjakan dua paket transmisi.
Advertisement