Baru Turun Pesawat, 2 Konsultan PBB Tewas Ditembak di Somalia

Dua konsultan yang bekerja untuk badan anti-narkoba Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tewas ditembak oleh pelaku misterius di Somalia.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 08 Apr 2014, 11:12 WIB
Kelompok bersenjata di Somalia (Reuters)

Liputan6.com, Mogadishu- Dua konsultan yang bekerja untuk badan anti-narkoba Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tewas ditembak oleh pelaku misterius di Somalia. Keduanya ditembak saat baru turun dari pesawat yang tiba di Bandara Galkayo, Somalia.

Juru Bicara Badan Misi PBB untuk Somalia (UNSOM) Aleem Siddique mengatakan, 2 konsultan itu berjenis kelamin laki-laki. Ia menyatakan belum bisa merilis identitasnya sebelum mengetahui keluarga korban.

"Belum diketahui juga siapa yang melakukan penembakan ini," ujar Aleem, seperti dikutip Liputan6.com dari The Nation, Selasa (8/4/2014).

Perwakilan Khusus PBB untuk Somalia Nicholas Kay mendesak aparat setempat untuk mengusut kasus ini. Dia meminta polisi untuk menginvestigasi dan segera menemukan pelakunya.

"PBB akan tetap melanjutkan misi kemanusiaan di Somalia yang dilanda konflik internal bertahun-tahun," ujar Kay.

Presiden Prancis Francois Hollande mengonfirmasi bahwa salah satu konsultan PBB yang tewas itu adalah warga Prancis.  Hollande mengutuk aksi tersebut sebagai 'pembunuhan pengecut' terhadap orang-orang yang bekerja demi masyarakat internasional, untuk perdamaian itu.

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menyatakan satu konsultan lainnya merupakan warga Inggris. "Keduanya bekerja untuk United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) guna membantu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Somalia."

Sejak terjadi perang saudara di Somalia pada 1991, PBB mengirimkan bantuan. Hingga kini, PBB terus memberikan bantuan untuk membantu warga dan menyelesaikan konflik. Namun kelompok bersenjata masih berkeliaran di negara tersebut, termasuk kelompok Al Shabaab, yang berafisiliasi dengan Al Qaeda.

Pada Juni 2013, bom mobil meledak di kompleks PBB, akibatnya 22 orang, termasuk staf PBB. Pada Februari 2014, iring-iringan mobil PBB diserang kelompok Al Shabaab. Akibatnya 7 warga tewas. Tak ada korban dari pihak PBB. (Yus Ariyanto)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya