Liputan6.com, Jakarta Banyak pengendara motor (bikers) mengatakan, mengenakan masker atau kain slayer dalam keadaan basah akan lebih baik ketimbang yang kering. Namun ternyata, itu hanya mitos.
"Sampai saat ini, belum ada data penelitian yang mendukung teori dari para bikers. Itu mitos," kata Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Persahabatan, dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) dalam acara `Peluncuran Program Combi Hope Edukasi Gaya Hidup Sehat Bagi Generasi Muda` di Auditorium SMA Labschool Kebayoran, Jakarta, Senin (7/4/2014)
Memang, agar polutan tidak masuk ke dalam paru-paru, tiap orang dianjurkan mengenakan masker tiap kali bepergian. Termasuk ketika menunggangi sepeda motor.
Mitos seperti ini sudah berkembang sejak lama. Bahkan, Agus juga coba mencari tahu tentang kebenaran tentang itu. Hanya saja, tidak ditemukan. "Saya juga coba cari tentang masker yang dibasahi lebih efektif. Cuma, belum ditemui juga kebenarannya," kata Agus menambahkan.
Menurut Agus, menggunakan masker atau kain yang basah justru membuatnya menjadi lembab. Bila masker atau kain menjadi lebih lebab, berisiko terjadinya infeksi jauh lebih besar. Karena, kuman lebih senang hidup dan berkembang biak di daerah yang lembab.
"Kalau kain atau masker yang kita gunakan kering enggak, basah juga enggak, bakter dan jamur akan tumbuh dengan mudah. Dalam keadaan lembab, kuman akan menempel, dan jika terhirup oleh kita, akan masuk ke paru-paru. Akibatnya, paru-paru menjadi tidak bersih," kata dia menekan.
Advertisement